Potensinews.id, Bandar Lampung – Tim relawan sosial kemanusiaan utusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, antara lain tergabung Forum Relawan Bencana (FRB) Lampung, bertolak kembali ke Lampung, pada Selasa (29/11/2022) petang, usai sepekan lamanya menjalankan misi kemanusiaan bantu warga korban selamat bencana alam gempa dan longsor di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kabar disampaikan salah satu relawan, Estining Gustina dari Forum Rescue dan Relawan Lampung (FRRL), melalui pesan singkat dari lokasi tim ditempatkan sejak Kamis pekan lalu, Kampung Barulega RT/RW 01/01 Desa Cirumput Kecamatan Cugenang Cianjur, pada Senin (28/11/2022) malam.
“Halo juga om. Besok sore (kemarin) rencana kami pulang. Nanti saya fotokan setelah brifing om. Ini masih brifing,” pesan singkat Esti, Senin pukul 19.19 WIB menjawab pertanyaan Ketua Divisi Komunikasi dan Informasi FRB Lampung, Muzzamil, seputar update data jumlah pengungsi yang turut didampingi, berikut yang telah tertangani.
Relawan hijabers berkemampuan jelajah medan sulit tinggi ini bilang, ia bareng 31 relawan kemanusiaan utusan Pemerintah Provinsi Lampung tergabung FRB Lampung ditempatkan di Kampung Barulega, titik pengungsian yang cukup terisolir.
Alhamdulillah, perkampungan asri ini meski masuk dari total 40 desa lokasi terdampak terparah, apalagi masuk wilayah Cugenang yang notabene jadi kecamatan terdampak terparah, beruntung tak ada korban jiwa.
“Iya. Kalo korban jiwa tidak ada, kalo rumah banyak yang terdampak,” tandas Esti, yang juga Sekretaris FRB Lampung, mendampingi Ketua FRRL Aris ‘Gibrant’ Suryono dari Indonesia OffRoad Federation (IOF) Rescue Lampung cum Ketua Harian FRB Lampung.
Ia merinci, sejumlah 540 jiwa mengungsi di di posko timnya bertugas, dari 2.500 warga Barulega. Dari empat layanan, layanan kesehatan posko menangani rerata 46-89 jiwa, mobile menangani rerata 30-72 jiwa. Sepekan ini dua warga dirujuk ke fasyankes terdekat. Keluhan terbanyak pengungsi, terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan gangguan saluran pencernaan seperti diare, disentri. Juga HT, scabies.
Untuk penyuluhan edukasi tanggap darurat dan mitigasi risiko bencana dan dampak lanjutan, meng-cover separuh warga, selain layanan umum lainnya dan layanan logistik. “Sementara info ini yang bisa disampaikan om,” info susulan Esti, seselesainya brifing
Sebelumnya, tim dilepas Wagub Chusnunia mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dari rumah dinas wagub di Bandarlampung, Rabu (23/11/2022) malam pekan lalu. Tiba selamat, sesuai koordinasi intens, langsung ditempatkan di titik pengungsian korban selamat Kampung Barulega tersebut.
Sementara, saat dampingi pelepasan, Ketua FRB Lampung juga anggota DPRD Lampung Deni Ribowo, menyebut para relawan yang diberangkatkan selain berjam terbang tak diragukan, juga terbaik. Wagub Chusnunia selain bekali tim paket obat-obatan bahan medis habis pakai, bahan pangan, logistik kebutuhan harian korban selamat, juga membilang dua pesan pelepasan mewakili gubernur. Jaga komunikasi, jaga kondisi.
“Dengan waktu yang terbatas, komunikasi harus tetap terjaga. Pesan saya, relawan yang berangkat selalu berhati-hati dalam proses membantu. Endurance kawan-kawan juga harus dijaga, keselamatan dan ketahanan disana. Jangan memaksakan diri, berangkat sehat dari sini, pulang juga harus sehat,” Nunik mewanti.
Ke-32 relawan, berasal dari unsur relawan tergabung FRB Lampung, organ payung elemen masyarakat sipil lini fokus kerja kerelawanan sosial kemanusiaan, asistensi penanggulangan, pengurangan bencana dan risiko bencana, pengarusutamaan manajemen kebencanaan di Lampung khususnya dan Indonesia umumnya yang dibentuk berdasar SK Gubernur Lampung G/52/lV.08/HK/2022 tarikh 13 Januari 2022 hal Pembentukan FRB Lampung 2022-2024.
Antara lain, Deni Ribowo Care Relawan Kesehatan, FRRL, IOF Rescue Lampung, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lampung, Kwarda Gerakan Pramuka Lampung, Pendaki Indonesia Lampung Sai, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Lampung, Suzuki Club Reaksi Cepat Lampung, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Lampung, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Daerah Lampung, Wahana Pecinta Alam (Watala), dan Vertical Rescue Indonesia Lampung (VRI) Lampung.
Turut bergabung perkuat misi kemanusiaan Cianjur lainnya, tim pencarian pertolongan Badan SAR Nasional (Basarnas) Lampung, relawan medis dari RSUD Abdul Moeloek Tanjungkarang Bandarlampung, personil BPBD Lampung, tim rescue Double Cabin Indonesia (DCab-ID) Chapter Lampung, Satgas Banser Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lampung, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung.
Belajar dari pengalaman gempa lampau Cianjur dipicu pergerakan sesar Cimandiri, historis gempa darat, gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake), kekuatan guncangannya termasuk besar dan beberapa berdampak amat merusak misal gempa tahun 1844, 1879, 1910, 1912, 1969, 1982, 2000, terakhir minggu lalu ini.
“Dengan segala kerendahan hati kami minta pemerintah gencarkan edukasi pentingnya konstruksi rumah tahan gempa seperti Rumah Instan Sederhana dan Sehat atau Risha-nya Kementerian PUPR di lokasi eks tsunami di Aceh 2004,” ucap Ketua FRB Lampung Deni Ribowo, ditemani bendahara Karmila (VRI Lampung), koordinator divisi Irwansyah (RAPI Lampung), dan ketua divisi komunikasi dan informasi, Muzzamil, dari Bandarlampung, Selasa.
Atau, imbuh dia, replikasi dan duplikasi pemodelan konstruksi rumah tradisional tahan gempa. “Seperti, rumah adat Baghi di Sumatera Selatan, Joglo di Jawa, Omo Sebua dan Omo Hada di Nias Selatan, rumah Woloan asal Minahasa, dipadu kearifan lokal Cianjur tentu. Rekomendasi kami bagi program rekonstruksi rehabilitasi infrastruktur pascagempa,” pungkas Deni.
Rabu pagi pukul 08.35 WIB, Esti mewarta konvoi kendaraan tim telah tiba di Lampung melintas di Jl Ryacudu Jalur Dua Sukarame Bandarlampung, usai keluar GT Kotabaru Jalan Tol Trans Sumatera. [rls]