Bandar Lampung, (potensinews.id) – Dalam lawatannya ke negara kawasan Timur Tengah, Qatar, tuan rumah pesta olah raga sepak bola empat tahunan terbesar di dunia, Piala Dunia 2022, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkesempatan untuk bertemu dengan Menteri Keuangan Qatar, Ali bin Ahmed Al Kuwari, hari ini Kamis (15/12/2022) pukul 9 pagi waktu Doha atau 13.00 WIB.
“Hari ini jam 9 pagi waktu Doha, saya bertemu Menteri Keuangan Qatar, H.E. Mr. Ali bin Ahmed Al Kuwari, dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-Qatar,” warta sang menteri, melalui media sosialnya, disitat dan diakses dari Bandarlampung pada hari yang sama.
Terhadap kisi-kisi pembicaraan diplomatik antar keduanya, Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan, dengan mayoritas penduduk usia produktif, kerja sama ini diharapkan bisa terus mendorong pembukaan lapangan kerja di Indonesia.
“Dan (mengingat Indonesia) sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, (dari itu) kami ingin kerja sama ini dapat mendorong geliat ekonomi syariah,” imbuh Erick, yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Indonesia ini.
“Seperti biasa, saya menggunakan batik, identitas dan kebanggaan saya sebagai bangsa Indonesia,” ujar dia bangga.
Pengingat, awal tahun ini Erick pernah menyatakan tekad Kementerian BUMN berkolaborasi dengan kalangan pondok pesantren, membangun ekonomi Indonesia. Pesantren kata dia adalah salah satu mercusuar peradaban, bagian penting pembangunan ekonomi Indonesia. Ini dia kemukakan terkait arahan direktif Presiden Joko Widodo (Jokowi): ekonomi syariah Indonesia harus jadi yang terbesar di dunia.
Ditilik dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, hubungan diplomatik Indonesia-Qatar mulai terjalin tahun 1976. Qatar buka kedutaan besar di Jakarta November 1997, Indonesia buka KBRI di Doha 22 Juni 1999. Sejak itu, kedua belah pihak saling lakukan kunjungan kenegaraan rutin. Diawali oleh kunjungan Menlu Qatar Sheikh Hamad Bin Jassem Bin Jabor Al-Thani tahun 1995, lalu direspons dengan kunjungan balasan Menlu Indonesia masa itu, Ali Alatas.
Adapun informasi, kerja sama, kesepakatan Indonesia dan Qatar di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, antara lain terdapatnya fluktuasi statistik volume perdagangan Indonesia-Qatar 2017-2021, yang secara umum turun 5,54 persen.
Titik tertinggi terdapat di tahun 2018, yaitu senilai USD 1,50 miliar, dengan nilai defisit di pihak Indonesia mencapai USD 1,32 miliar. Namun jangan sedih, tren ekspor Indonesia ke Qatar cenderung naik 32,8 persen.
Titik tertinggi ekspor Indonesia ke Qatar terjadi di tahun 2021, USD 217,18 juta. Titik terendah defisit juga terjadi di tahun yang sama, USD 458,59 juta. Selama periode ini, trade balance cenderung naik 17,7 persen.
Lainnya, Qatar Investment Authority juga diketahui berinvestasi untuk infrastruktur pariwisata di salah satu kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Labuan Bajo.
Pada 2018, Qatar Investment Authority dan Pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan potensi pariwisata Pulau Lombok, NTB, khususnya di kawasan Mandalika, dengan nilai investasi sebesar US$ 500 juta.
Pada 24 Januari 2022, penandatanganan virtual Nota Kesepahaman PT. Berdikari (Persero) dan Baladna Food Industries Qatar, yang mencakup kerja sama di bidang peternakan, dilangsungkan. Kerja sama meliputi pembibitan, penggemukan, sapi perah terintegrasi, rumah potong hewan, penjualan ternak, hasil ternak dan produk olahan hasil ternak dalam negeri ataupun ekspor ke luar negeri. (Muzzamil)