Potensinews.id – Lampung siap jadi lumbung ternak nasional, Gubernur dukung penuh Kontes Sapi APPSI.
Provinsi Lampung terus menunjukkan potensinya sebagai sentra peternakan sapi potong terbesar di Pulau Sumatera.
Hal ini terlihat dari antusiasme peserta dalam Kontes dan Expo Sapi Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) DPD Lampung Piala Ketua MPR RI 2024 yang digelar di lapangan PU Bandar Jaya, Sabtu, 16 November 2024.
Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan bahwa Lampung memiliki populasi sapi potong terbesar di Sumatera, yakni mencapai 37,73% dari total populasi sapi potong di provinsi ini.
Potensi ini didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusia yang berpengalaman, serta lokasi yang strategis.
“Dengan potensi yang besar ini, kami yakin Lampung mampu menjadi lumbung ternak nasional dan berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia,” ujar Samsudin.
Kontes dan Expo Sapi ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, namun juga menjadi wadah untuk mendorong pengembangan peternakan yang berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi atas upaya para peternak Lampung.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan sektor peternakan, khususnya dalam rangka memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.
“Lampung memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat produksi daging sapi nasional. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan kualitas ternak di Lampung,” ujar Amran Sulaiman.
Dalam kesempatan tersebut, para peternak juga diberikan kesempatan untuk berdialog langsung dengan Menteri Pertanian dan Penjabat Gubernur Lampung.
Mereka menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi, seperti harga pakan yang fluktuatif dan akses terhadap teknologi peternakan yang masih terbatas.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah berkomitmen untuk mencari solusi yang tepat.
Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain, memperkuat penyuluhan, meningkatkan akses terhadap pakan, hingga fokus pada pembibitan.