Pelabuhan Tua Tahuna Membiru: Ribuan Pendukung Menadia Padati Kampanye Akbar

  • Bagikan
Pelabuhan Tua Tahuna Membiru: Ribuan Pendukung Menadia Padati Kampanye Akbar
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe nomor urut 4, Hendrik Manossoh dan Remran Sinadia (Menadia), menggelar kampanye akbar di Pelabuhan Tua (Peltu) Tahuna. Foto: Dok Fandy

Potensinews.id – Pelabuhan Tua Tahuna membiru, ribuan pendukung Menadia padati kampanye akbar.

Pelabuhan Tua (Peltu) Tahuna berubah menjadi lautan biru pada Rabu, 20 November 2024, saat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe nomor urut 4, Hendrik Manossoh dan Remran Sinadia (Menadia), menggelar kampanye akbar.

Ribuan pendukung yang mengenakan atribut biru muda, ciri khas pasangan ini, datang dari berbagai wilayah untuk menunjukkan dukungan.

Pendukung Menadia memadati lokasi menggunakan kendaraan roda dua dan empat.

Kehadiran mereka menambah semarak suasana di pelabuhan tua yang menjadi saksi antusiasme masyarakat untuk mendukung pemimpin baru.

Acara ini dimeriahkan oleh sejumlah artis lokal dan provinsi seperti The Glow, Amazing 19, Agly, Nia, DJ Fazgale, Linze Kadox Lanox, serta MC Dave Pipod.

Baca Juga:  Dinas Pendidikan Sangihe Sosialisasikan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

Ketua tim pemenangan Menadia, Maks Pangemanan, dalam orasi politiknya mengajak masyarakat untuk memilih pasangan Hendrik Manossoh dan Remran Sinadia sebagai Bupati dan Wakil Bupati, serta pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Yulius Selvanus Komaling dan Victor Mailangkay.

“Ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli pada Kabupaten Kepulauan Sangihe. Mereka adalah putra terbaik yang mampu membawa perubahan nyata,” ujar Pangemanan.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan masyarakat untuk mengakhiri berbagai permasalahan yang dihadapi daerah.

Dalam pidatonya, Hendrik Manossoh, atau yang akrab disapa Opo Jo, menyoroti berbagai permasalahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, termasuk buruknya pengelolaan APBD yang meninggalkan utang bagi pemerintahan mendatang.

“Contoh kecil saja, Tugu Malahasa sampai saat ini tidak direnovasi. Ini menunjukkan ketidakpedulian pemerintah sebelumnya terhadap masyarakat dan daerah,” tegasnya.

Baca Juga:  Hankam Hasan Kunjungi Korban Puting Beliung di Penawar Rejo, Tunjukkan Kepedulian

Hendrik memaparkan visi besar Menadia, yaitu menjadikan Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai daerah perbatasan NKRI yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan, serta sebagai pintu gerbang utama Indonesia menuju generasi emas 2045.

Ia juga berjanji untuk mengembalikan masa kejayaan perdagangan antara Sangihe dan Filipina seperti yang pernah terjadi pada era 1960-an hingga 1980-an.

“Kami akan membuat program dan regulasi inovatif untuk menghidupkan kembali ekonomi lokal dan menciptakan masyarakat yang mandiri serta sejahtera,” ujarnya.

Pasangan Menadia juga berkomitmen untuk memberantas korupsi, meningkatkan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN), serta memajukan sektor perikanan dan pertanian.

Mereka juga berjanji untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memastikan birokrasi yang lebih efektif dan pro-rakyat.

Baca Juga:  Dinas Pendidikan Sangihe Gelar Bimtek Operator Dapodik

Dalam orasi penutupnya, Hendrik dan Remran membuat janji luar biasa.

“Kami tidak akan menerima gaji selama lima tahun masa jabatan kami. Gaji tersebut akan diberikan kepada masyarakat Sangihe yang kurang mampu,” tegas mereka.

Calon Wakil Bupati Remran Sinadia, atau Ara Remran, juga menambahkan bahwa Menadia akan mengaudit semua program sebelumnya untuk memastikan tidak ada penyimpangan.

“Yang nakal tidak akan bisa lari. Kita akan tangkap para koruptor,” ujarnya.

Di penghujung acara, pasangan Menadia mengucapkan terima kasih kepada para pendukung yang hadir dari berbagai penjuru Sangihe.

“Kami hadir di sini bukan untuk menciptakan masalah, tetapi untuk menyelesaikan masalah. Percayakan kepada kami, nomor 4, untuk masa depan Sangihe yang lebih baik,” tutup Hendrik.(Fandy)

  • Bagikan