Potensinews.id, BANDARLAMPUNG – Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Lampung dan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
(Bappeda) gelar kegiatan Forum Ekonomi Lampung, Rabu (15/02)
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan terakhir Forum Ekonomi Lampung yang berlangsung selama tiga hari yang diselenggarakan oleh BI dan Bappeda
Forum ini diselenggarakan untuk menggali pemikiran dan rekomendasi kebijakan dalam menyusun perencanaan pembangunan jangka menengah 2025-2030, dan jangka panjang 2025-2045.
Pada kegiatan tersebut Kabid Bappeda Lampung Ridwan Saifuddin yang memimpin rangkaian acara sebagai modertor.
Acara itu dihadiri oleh berbagai kalangan, seperti dari akademisi, pengamat ekonomi, para ahli, praktisi dan pemangku kebijakan dari berbagai bidang, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
Kemudian, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Lampung, asosiasi terkait, akademisi, dan media. Selain itu, ada tiga narasumber dihadirkan dari perwakilan instansi masing – masing yaitu, Ekonom Senior BI Lampung Tri Setyoningsih,
Kemudian Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Lampung Yuria Putra Tubarad, dan sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomar) Eng. Lukijanto
Ekonom Senior BI Lampung Tri Setyoningsih menjelaskan prospek Lapangan Usaha (LU) Utama Lampung tahun 2023 yang diprakirakan membaik di tengah tetap kuatnya permintaan domestik terutama di sektor pertanian dan industri pengolahan.
“Hilirisasi produk industri pengolahan makan minum (mamin) Lampung yang memiliki daya saing secara global seperti pa/m oil, kakao, dan kopi perlu diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung,” terangya.
Hal ini didasari oleh adanya keunggulan komparatif atas komoditas tersebut.
“Kami merekomendasikan pengembangan family industri mamin sebagai bentuk hilirisasi komoditas pangan unggulan di Lampung yakni kopi, kakao, dan lada,” tambahnya.
Selain itu, wakil ketua umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Lampung Yuria Putra Tubarad, memberikan paparan terkait peran swasta dalam pembangunan ekonomi daerah terutama dalam penyerapan tenaga kerja, penerimaan pajak dan devisa (ekspor dan impor), serta produksi kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomar) Eng. Lukijanto menyampaikan, bahwa percepatan perluasan dan peningkatan infrastruktur menjadi salah satu agenda yang tercantum di dalam Dasar dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Penguatan dan percepatan pembangunan infrastruktur salah satunya dicapai melalui transformasi digital yang jupa merupakan arahan Presiden Republik Indonesia pada 3 Apustus 2020” lanjutnya.
“Pembangunan infrastruktur
digital salah satunya melalui upaya peningkatan fasilitas pelabuhan Merak untuk mendukunp kelancaran Angkutan Lebaran 2023 melalui pemanfaatan teknolopi digital Stowage p/an dan penerapan artificial intelligence(AI) dalam menpalokasikan muatan kendaraan di dalam sebuah kapal yang akan berlayar dan menpatur perperakan kapal secara terjadwal” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa aplikasi digital stowage p/an ini dapat meningkatkan keselamatan dan jaminan keamanan pelayaran serta memberikan perhitungan secara real time terkait stabilitas kapal pada saat pemuatan kendaraan.
Dapat disimpulkan transformasi ekonomi Lampung harus mendorong upaya pencarian sumber pertumbuhan ekonomi baru, penguatan hilirisasi produk-produk unggulan,
Hal itu didukung oleh percepatan pembangunan infrastruktur termasuk diantaranya transformasi digital, dan penguatan kolaborasi kerja dari seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, swasta, maupun akademisi.(rls)