Diwarnai sesi interaktif, dari dua penanggap yakni Ketua PII Lampung, Aldin, dan aktivis PC GMNI Bandarlampung, Ikhwanul Mulia, tersarikan harapan besar agar kerja-kerja pengawasan, selain kerja-kerja pendidikan politik dan juga sosialisasi Pemilu, terus dibumikan selain dibunyikan.
Komentar soal “jangan kebanyakan rapat di hotel”, justru kompak digenapi baik oleh Iskardo sendiri, maupun oleh Ketua KPU Lampung Erwan Bustami, saat didaulat Diana untuk balik menanggapi.
Iskardo, menggunakan diksi “egaliter” demi melukiskan upaya Bawaslu Lampung yang telah mengusulkan ke Bawaslu RI untuk memprogramkan pemodelan sosialisasi program pengawasan Pemilu dengan misal, kongkow di kedai kopi atau gubuk pak tani.
Pun Erwan Bustami, meminta publik untuk pula melihat bagaimana perjuangan jajaran KPU sepanjang pelaksanaan tupoksinya sejak tahapan pendaftaran peserta Pemilu hingga tahapan coklit saat ini, di daerah-daerah dengan tingkat kesulitan medan yang tinggi, seperti di daerah tertinggal, terpencil, dan terluar.
“Tidak semua di hotel,” tangkis Erwan datar, mengilustrasikan bagaimana Pantarlih, petugas yang dibentuk PPS/PPLN untuk lakukan pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih, lakukan pencocokan dan penelitian (coklit), datangi langsung pemilih, pun bertemu medan sulit demi laksanakan coklit serentak kini, seperti harus datangi warga di pulau-pulau terpencil.
“Pantarlih (Panitia Pendaftaran dan Pemutakhiran Pemilih) kami, di Lampung saat ini terdapat 25.657 petugas Pantarlih bekerja siang malam demi apa, demi untuk memastikan partisipasi politik rakyat tadi. Kalau semua terlibat, sangat bermanfaat. Harapannya, kita tidak boleh apatis, harus optimis menghadapi Pemilu 2024,” ulas dia.
Menanggapi saat jarum jam menunjukkan pukul 21.50 WIB, Erwan Bustami awalnya menjelaskan soal tingkat partisipasi politik rakyat dalam Pemilu. Dimana, catatan dia, pihaknya selaku unsur pelaksana Pemilu berkepentingan besar agar seluruh rakyat Indonesia termasuk Lampung dapat aktif terlibat dalam semua proses tahapannya.
Menilik persentase partisipasi politik rakyat pemilih yang cukup tinggi, 81 persen lebih pada Pemilu 2019, serta rerata 73,44 persen pada Pilkada 2020, dia menilainya secara kualitas seluruh proses tahapan tersebut dilingkupi pula dengan derajat partisipasi yang tinggi hampir di seluruh tahapannya.
“Ada lagi kalau kita cermati survei CSIS terkait komposisi generasi milenial dan gen Z sebagai jumlah pemilih terbesar pada Pemilu 2024, ini sekitar 54 persen ya dari total populasi. Artinya, dari situ terhadap penduduk kelompok usia 17-25 tahun ini, agenda kedepan pasti KPU akan melibatkan adik-adik mahasiswa dan pelajar ikut aktif mensosialisasikan Pemilu ini,” papar Erwan.
Pantauan, selain Ketua KPU Lampung Erwan Bustami “sorangan wae”, Iskardo P Panggar didampingi lengkap komisioner Bawaslu Lampung, yakni cum Koordinator Divisi (Koordiv) SDM dan Organisasi, Imam Bukhori; cum Koordiv Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat, Karno Ahmad Satarya; cum Koordiv Humas, Data dan Informasi (Datin), Muhammad Teguh; cum Koordiv Hukum, Pendidikan dan Pelatihan, Suheri; cum Koordiv Penanganan Pelanggaran, Tamri; serta cum Koordiv Penyelesaian Sengketa, Hermansyah.
Dan, komandan internal jajaran yang sehari-hari berkantor di Jl Pulau Morotai 89, Way Halim Bandarlampung, Kepala Sekretariat Bawaslu Lampung, Widodo Wuryanto; plus Kabag Administrasi, Mimi Abriyani; Kabag Hukum, Humas dan Datin, Indra Darmawan; Kabag Pengawasan, Raja Monang Silalahi; sejumlah staf sekretariat antara lain Desti Aryani, dan staf pengawasan Ricky Ardian.