Potensinews.id, BANDARLAMPUNG — Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) melaksanakan Latihan Kader Lanjutan (LKL) yang digelar di Gedung Asrama Haji, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Jumat-Ahad (22-24/9/2023).
Adapun, kegiatan LKL tersebut diikuti sekitar 94 peserta kader Fatayat NU utusan Pimpinan Cabang Pelampung.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Dr. Puji Raharjo, S.Ag., S.S., M.Hum mengatakan, teknologi dan manusia hidup tak terpisahkan, sehingga bisa dikatakan sebagai entitas.
“Kemudian kepemimpinan harus pada empat (4) hal yaitu pertama, berfokus kepada manusia atau human centric. Kedua, lincah atau agile di mana manusia harus adaptif,” katanya.
Kemudian, lanjut Puji Raharjo, ketiga yaitu inovasi berkelanjutan, di mana kader harus mampu mengembangkan pemanfaatan dan mobilisasi pengetahuan.
“Selanjutnya keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan,” ungkapnya.
Keempat, kolaborasi terbuka yaitu untuk mendapatkan ide atau insight yang lebih luas dari biasanya.
Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU, Ela Siti Nuryamah menyampaikan, modal utama di badan otonom NU adalah kader yang siap bekerja dan militan.
“Ideologi kader dan militansi hal utama yang harus dimiliki seorang kader. Dan badan otonom NU yang menjadi contoh dalam kaderisasi di daerah-daerah lain,” tuturnya.
Ia melanjutkan, Lampung menjadi pilot project kaderisasi untuk Fatayat, di mana kolaborasi dalam dunia eksternal. Revolusi industri 5.0 adalah era kolaborasi manusia dan teknologi dalam produksi.
“Revolusi industri 5.0 adalah babak baru perkembangan peradaban dunia. Perempuan menjadi kunci utama dalam pondasi kehidupan, di mana dalam berbagai sektor yaitu sektor sosial dan rumah tangga,” katanya.
Fatayat harus terdepan dalam membahas isu perlindungan perempuan dan anak di Indonesia, khususnya di Lampung. Sehingga harus menjadi role model kaderisasi yang masif, harus balance atau diimbangi dengan kesejahteraan ekonomi dari para kader. (*/HPS)