Potensinews.id, BANDAR LAMPUNG — Setelah mendapat tanggapan dari berbagai pihak, akibat lemahnya fungsi pengawasan terhadap oknum kasir nakal, Chandra Superstore Lampung mulai sadar akan letak kesalahan dalam mengatur perusahaan.
Namun sayangnya, kesadaran Chandra Superstore dikatakan cukup terlambat. Pasalnya, pihak manajemen Chandra Superstore baru meminta maaf kepada konsumen yang telah dirugikan, pada Selasa, 7 November 2023.
Padahal, salah satu konsumen yang dirugikan akibat ulah oknum kasir Chandra Superstore Antasari dengan menggelembungkan harga berkali-kali lipat, telah terjadi 10 hari yang lalu atau tepatnya pada 28 Oktober 2023.
Berdasar informasi didapat media ini, korban penggelembungan harga oleh oknum kasir Chandra, RJ, dihubungi lewat sambungan telepon seluler oleh orang yang mengaku pimpinan Chandra Superstore Lampung, berinisial D.
Dalam pembicaraan didengar RJ, D meminta maaf atas kesalahan dilakukan oknum kasir Chandra Superstore. Namun, RJ masih ragu apakah D itu benar pimpinan Chandra Superstore atau hanya oknum yang mengatasnamakan saja.
“Kalaupun benar D itu pimpinan Chandra Superstore, seyogianya permohonan maaf itu tidak melalui telepon seluler. Saya khawatir orang itu hanya mengaku-ngaku saja, bisa jadi hanya orang suruhan,” dugaannya, Selasa, 7 November 2023.
Permohonan maaf atas kesalahan Chandra Superstore, dugaan kesengajaan oknum kasir yang menggelembungkan harga, hanya disampaikan lewat telepon seluler mendapatkan tanggapan dari warga Kota Bandar Lampung.
Seperti diungkapkan Irham. Warga Kecamatan Way Halim ini mengaku tergelitik dengan sikap manajemen Chandra Superstore yang memiliki kesalahan fatal namun meminta maaf kepada konsumen melalui sambungan telepon seluler.
“Perusahaan Chandra Superstore katanya terbesar di Lampung, kok begitu ya cara meminta maaf kepada konsumen. Apa mentang-mentang merasa hebat, semaunya memperlakukan konsumen,” tanya dia.
Ia menilai, sikap itu tak mencerminkan sebagai perusahaan, terlebih sudah dikenal di Lampung. “Apakah Chandra Superstore tidak tahu kalau konsumen adalah raja. Kalau sudah ditinggalin, baru dia nyari-nyari (konsumen),” sindirnya.