“Jangan sampai karena segelintir orang, nama baik Chandra Superstore rusak akibat lemahnya pengawasan manajemen terhadap oknum karyawan. Sudah saatnya Chandra berbenah sebelum terlanjur,” sarannya.
Senada juga dikatakan Hendra. Katanya, lemahnya pengawasan dari manajemen Chandra Superstore terhadap oknum karyawan sehingga merugikan konsumen menjadi pintu masuk kehancuran bisnis perusahaan retail.
“Sebagai konsumen yang sudah lama menjadi pelanggan Chandra, tentu saya sangat prihatin adanya perbuatan itu. Kritik yang kami sampaikan ini, tentunya sebagai rasa cinta kami terhadap Chandra,” kata pria berkacamata itu.
Sebelumnya diberitakan, semakin bergulirnya kasus atas lemahnya pengawasan manajemen Chandra Superstore terhadap oknum kasir penggelembung harga, oknum pimpinan Chandra diduga ingin mengadu domba antar wartawan.
Hal itu diketahui, saat wartawan media ini menghubungi J lewat sambungan telepon seluler baru-baru ini, guna memperoleh informasi atas langkah sudah dilakukan Chandra Superstore terhadap peristiwa yang merugikan masyarakat.
Dari pembicaraan itu, J mengatakan informasi mengenai masalah yang menerpa Chandra Superstore, disampaikan satu pintu melalui organisasi perusahaan media siber yang berada di Jalan Gatot Subroto Bandar Lampung.
“Mengenai pemberitaan media online ini, biasanya kami lewat satu pintu dengan media yang berada di depan RRI, siapa itu, siapa itu, ya ya, Bapak Doni Irawan. Kami biasanya melalui dia,” ujar J selaku oknum pimpinan Superstore.
Wartawan media ini mencoba memberitahukan sekaligus mengedukasi J, bahwa pemberitaan yang tengah viral di masyarakat Lampung semestinya ditanggapi oleh manajemen Chandra Superstore bukan melalui pihak lain.
Berdasar hasil penelusuran media ini, organisasi media berada di depan Radio Republik Indonesia (RRI) Bandar Lampung hanya satu yaitu Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Lampung di bawah pimpinan Doni Irawan.
Saat dikonfirmasi, Doni Irawan membantah tegas bahwa organisasinya tidak ada urusan dengan persoalan yang sedang diberitakan oleh sejumlah media online di Lampung, terkait lemahnya pengawasan Chandra Superstore atas dugaan penggelembungan harga dilakukan oknum kasir.