Potensinews.id, BANDARLAMPUNG –Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menepis kabar yang menyebutkan adanya dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni, membantah isu tersebut saat melantik Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung masa Khidmah 2023-2028 di Ballroom Hotel Grand Mercure, Bandarlampung, pada Rabu (24/1/2024).
Amin Said Husni menyatakan bahwa PBNU memegang teguh prinsip wasathiyah, yakni berposisi di tengah-tengah dalam kontestasi politik.
Ia menegaskan bahwa organisasi tidak terlibat secara kelembagaan dalam dukungan politik manapun.
“Secara kelembagaan, kami tidak ikutan. Setiap warga negara harus berpartisipasi dalam politik secara berakhlak sesuai dengan 9 pedoman berpolitik NU hasil muktamar di Yogyakarta,” jelas Amin.
Menanggapi desas-desus yang beredar, ia menegaskan bahwa itu hanya tafsir yang tidak sesuai dengan fakta.
PBNU berkomitmen pada sikap wasathiyah dan moderasi sebagai karakter esensial ajaran Islam, menjunjung tinggi sikap adil, proporsional, dan berimbang.
Di sisi lain, Ketua Umum MUI Lampung, Prof KH Mohammad Mukri, menyoroti suasana politik di Lampung yang kondusif.
“Sebaik-baik urusan itu yang ditengahkan, tanpa terlalu ekstrim ke kanan atau kiri,” ungkap mantan Ketua PWNU Lampung ini.
Pernyataan serupa juga sebelumnya disampaikan oleh Ketua PBNU, Gus Yahya, yang menepis rumor tentang pengerahan pengurus NU di daerah untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dalam konferensi pers di Jakarta, tanggal 18 Januari 2024, Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam kampanye politik maupun mendukung kandidat tertentu.
Gus Yahya menambahkan bahwa dukungan individual dari anggota NU merupakan sikap pribadi dan tidak mencerminkan posisi resmi organisasi.
Dengan demikian, PBNU menegaskan posisinya yang netral dan berada di tengah dalam kontestasi Pilpres 2024, mengikuti prinsip-prinsip moderasi dan wasathiyah dalam berpolitik. (Virgo/Jon)