Politik

PBNU di Pilpres 2024, Akademisi Unila: Harus Netral Agar tak Mecah Belah Pilihan Warga NU

×

PBNU di Pilpres 2024, Akademisi Unila: Harus Netral Agar tak Mecah Belah Pilihan Warga NU

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni Saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung masa Khidmah 2023-2028 di Ballroom Hotel Grand Mercure, Rabu (24/01/2024).

Potensinews.id, BANDARLAMPUNG – Menyusul pernyataan netralitas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Pilpres 2024, pandangan dari berbagai pihak terus mengalir.

Salah satunya datang dari Robi Cahyadi, seorang akademisi dari Universitas Lampung.

Menurut Robi Cahyadi, keputusan PBNU untuk mempertahankan posisi netral sangat penting untuk menjaga kesatuan di kalangan warganya.

“PBNU, dengan mengikuti khittahnya, harus tetap netral agar tidak memecah belah pilihan politik warga NU,” ujar Robi Cahyadi, Jumat, 26 Januari 2024.

Ia menambahkan bahwa ini memungkinkan warga NU untuk mendukung calon pilihan mereka sesuai dengan hati nurani masing-masing.

Pernyataan Robi Cahyadi ini harusnya sejalan dengan pendirian PBNU yang telah disampaikan oleh Gus Yahya dan Amin Said Husni.

Baca Juga:  KPK Undang 3 Capres Adu Gagasan Berantas Korupsi, Pansos?

Keduanya menekankan pentingnya sikap wasathiyah dan moderasi, yang tidak hanya menjadi prinsip dalam agama tetapi juga dalam berpolitik.

Dikonfirmasi sebelumnya, Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni, menyatakan bahwa PBNU memegang teguh prinsip wasathiyah, yakni berposisi di tengah-tengah dalam kontestasi politik.

Ia menegaskan bahwa organisasi tidak terlibat secara kelembagaan dalam dukungan politik manapun.

“Secara kelembagaan, kami tidak ikutan. Setiap warga negara harus berpartisipasi dalam politik secara berakhlak sesuai dengan 9 pedoman berpolitik NU hasil muktamar di Yogyakarta,” jelas Amin, belum lama ini.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ketua PBNU, Gus Yahya, yang menepis rumor tentang pengerahan pengurus NU di daerah untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga:  Kader Demokrat Pesawaran Membelot ke Kubu Nanda-Anton

Dalam konferensi pers di Jakarta, tanggal 18 Januari 2024 lalu, Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam kampanye politik maupun mendukung kandidat tertentu.

Gus Yahya menambahkan bahwa dukungan individual dari anggota NU merupakan sikap pribadi dan tidak mencerminkan posisi resmi organisasi.

Dengan demikian, PBNU menegaskan posisinya yang netral dan berada di tengah dalam kontestasi Pilpres 2024, mengikuti prinsip-prinsip moderasi dan wasathiyah dalam berpolitik.(Virgo/Jon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *