Potensinews.id, BANDARLAMPUNG — Indonesia harus menang menghadapi tantangan global yang penuh dengan ketidakpastian dan pengaruh teknologi informasi yang demikian besar oleh karena itu Nahdlatul Ulama (NU) ingin memastikan bahwa Indonesia menang menghadapi.
“Masyarakat jangan sampai terpecah-belah ataupun hancur dalam menghadapi pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada 14 Februari yang akan datang. Kita harus bisa memenangkan Indonesia jangan gara-gara pemilu malah memecahbelah,” ungkap Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung Puji Raharjo saat menghadiri dialog Lampung menyapa yang digelar Pro satu RRI Bandarlampung, Kamis (1/2/2024).
Puji Raharjo menambahkan, NU ingin menjadi pengawal masyarakat langsung tanpa terlibat dalam politik praktis yang penting yang perlu dipahami secara organisasi NU tidak dalam posisi untuk mendukung salah satu pasangan calon (Paslon).
“NU bukan partai politik maka NU bukan tempat untuk mendukung Paslon. pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menonaktifkan seluruh jajaran pengurus NU mulai dari tingkat pusat sampai tingkat bawah yang terlibat dalam kontestasi politik baik dari tingkat nasional hingga tingkat daerah dinonaktifkan dari struktur organisasinya,” tegasnya.
Puji Raharjo meminta kepada warga NU tetap harus cermat dan selektif dalam menentukan pilihan karena apa ini menentukan keberlanjutan bangsa ini menentukan kemenangan Indonesia.
“Jangan sampai gara-gara kita salah pilihan, Indonesia jadi kalah dan hancur. Kita ingin apa yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi dimasa yang akan datang,” jelasnya.
Puji Raharjo menghimbau kepada seluruh warga masyarakat ataupun warga NU agar dapat menetapkan sembilan (9) pedoman berpolitik yang mesti dipahami oleh kita semua warga NU. Sembilan (9) pedoman politik warga NU meliputi:
