Potensinews.id, BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melakukan kunjungan di gudang Bulog Jalan Soekarno Hatta, Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, Jumat (16/02/2024)
Kunjungan tersebut dilakukan bersama kepala Junanto Herdiawan KPw Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung dalam rangka koordinasi dalam menjaga stabilitas harga dan stok beras
“Hari ini saya bersama BI dan pimpinaan Bulog melakukan rapat koordinasi bersama untuk mengantisipasi jangan sampai beras kita mengalami kekerungan,” kata Arinal di lokasi.
Menurutnya, Provinsi Lampung merupakan lumbung padi, sehingga secara perhitungan tidak akan kekurangan stok, terkecuali ada peraturan yang dilanggar hingga sampai menyebabkan ketidakstabilan stok barang yang menyebabkan harga jual tinggi
“Merupakan sumber padi, sawah dan irigasi, sampai hari ini tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Secara teknis itu tidsk akan mungkin mengalami kekurangan. Persoalan bisa saja terjadi dalam perdagaan. Dalam peraturan daerah padi itu tidak boleh diperjualbelikan ke luar negeri,” terangnya
Ia menambahkan, hasil panen yang hanya boleh diperjualbelikan adalah beras, sementara untuk padi dan gabah pemerintah melarang memperjualbelikannya
“Kalau beras silahkan. Apabila padi dam gabah diperjualbelikan, petani akan kesulitan. Ketika musim panen belum dateng dia akan kekurangan. Itu akan menimbulkan inflasi,” paparnya
Arinal mengungkapkan, jumlah padi yang panen hingga bulan Oktober lalu mencapai 3,2 juta ton. Artinya, stok pangan di Provinsi Lampung tetap terjaga
“Dari 3,2 juta ton, 1,2 juta ton stok kita, yang 2 juta ton bisa saja kita ditribusikan ke daerah lain dalam bentuk beras, tidak dalam bentuk gabah atau padi,” terangnya.
Sementara itu untuk wilayah Lampung Tengah dan Lampung Selatan akan mengalami panen padi pada Februari akhir dan April 2024, dengan luasan sawah sekitar ribuan hektar yang diperkirakan akan mengahasilkan sebanyak 800 ribu ton. (Virgo)