Potensinews.id, BANDARLAMPUNG –Pemilihan Umum 2024 di Lampung meninggalkan duka mendalam setelah KPU mencatat bahwa 74 petugas pemilu di wilayah tersebut mengalami sakit usai pencoblosan.
Tragisnya, tujuh di antaranya harus merelakan nyawa mereka.
Menurut Komisioner KPU Provinsi Lampung Bidang Sumber Daya Manusia dan Litbang, Ali Sidik, ketujuh petugas pemilu yang meninggal tersebut terdiri dari lima anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan dua anggota Linmas.
Penyebab kematian mereka bervariasi, termasuk sakit, tersengat listrik, dan kecelakaan jatuh.
“Ketiga anggota KPPS yang meninggal dari Tanggamus, Lampung Selatan, dan Lampung Utara. Sementara anggota KPPS yang tersengat listrik berasal dari Lampung Selatan, dan yang jatuh dari tempat ibadah dari Lampung Timur. Linmas yang meninggal berasal dari Mesuji dan Lampung Selatan,” ungkap Ali Sidik, Rabu, (21/02)
Ali Sidik juga menegaskan bahwa KPU memberikan santunan kepada keluarga penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.
Besaran santunan mencapai maksimal Rp36 juta, dengan tambahan Rp10 juta untuk biaya pemakaman.
Penting untuk dicatat bahwa santunan ini diberikan dengan syarat bahwa almarhum belum menerima santunan atau bantuan lainnya, seperti BPJS Ketenagakerjaan atau Jasa Raharja yang bersumber dari APBN.
Kejadian tragis ini menjadi sorotan publik, menimbulkan pertanyaan terkait kondisi kesehatan dan keselamatan petugas pemilu di masa depan.
KPU dan pihak terkait diharapkan untuk melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah kejadian serupa di pemilihan berikutnya.
