Potensinews.id, BANDARLAMPUNG – Provinsi Lampung tengah menghadapi tantangan serius dalam menangani lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dalam beberapa bulan terakhir, kasus DBD di Lampung ini telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Hingga memicu respons dari berbagai pihak, termasuk Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Lampung.
Menurut data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, kasus DBD terus meningkat dari bulan ke bulan.
Januari 2024 mencatat adanya sembilan kasus DBD pada anak usia kurang dari 1 tahun, 21 kasus pada anak usia 1-4 tahun, 156 kasus pada anak usia 5-14 tahun, dan 293 kasus pada kelompok usia 15-44 tahun.
Lonjakan kasus ini menjadi alarm bagi pihak terkait untuk segera mengambil tindakan yang efektif.
Dr. Fedriyansyah, Ketua IDAI Lampung, menyoroti urgensi meningkatkan upaya pencegahan dan pengobatan DBD di Lampung.
“Kami berharap pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menghadapi krisis kesehatan ini,” ujarnya, belum lama ini.
Peningkatan kasus DBD tidak hanya terbatas pada musim hujan seperti yang terjadi sebelumnya.
Dr. Fedriyansyah mencatat bahwa sekarang DBD tidak mengenal musim, dengan kasus yang terjadi setiap bulan.
Hal ini menunjukkan perlunya strategi yang lebih komprehensif dalam penanggulangan penyakit ini.
Langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan, seperti fogging dan pembasmian jentik, ternyata belum cukup efektif untuk mengendalikan penyebaran DBD.
“Vaksinasi DBD perlu diperbanyak sebagai bagian dari strategi pencegahan yang holistik,” ungkapnya.
Dua jenis vaksin dengue yang telah disetujui, DENGVAXIA dan QDENGA, menjadi andalan dalam upaya memerangi DBD di Lampung.
Meskipun demikian, tantangan seperti aksesibilitas vaksin dan kesadaran masyarakat tetap menjadi fokus dalam upaya memerangi penyakit ini. (Virgo/Jon)
