Potensinews.id – Brimob Polda Lampung lawan nyamuk penyakit.
Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Lampung menggelar penyemprotan fogging gratis di sejumlah wilayah Bandarlampung, Jumat, 25 April 2024.
Hal itu sebagai upaya pencegahan penyebaran demam berdarah.
Kegiatan fogging dilakukan di beberapa lokasi, termasuk pemukiman penduduk di Jalan Way Umpu Pahoman Enggal Bandarlampung.
Lalu, Pondok Pesantren Piatu Tahfidzul Quran Riadhus Sholihin, dan SMP Negeri 12 Bandarlampung.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kasubden KBR AKP Yamto dan disambut antusias oleh masyarakat.
Pasalnya, musim penghujan meningkatkan jumlah sarang nyamuk akibat genangan air.
Yang dapat menjadi penyebab berbagai penyakit berbahaya seperti demam berdarah, malaria, dan chikungunya.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan perintah dari Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika melalui Komandan Satuan Brimob Polda Lampung, KBP Yustanto Mujiharso.
Fogging dilakukan untuk membantu masyarakat terhindar dari serangan penyakit demam berdarah yang sedang meningkat kasusnya.
“Semoga kegiatan bakti sosial penyemprotan fogging ini dapat dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan kita terjaga.
“Kita berharap fogging ini dapat mengurangi dan mencegah terjadinya penyakit demam berdarah yang bisa menyerang kapan saja. Fogging dapat membunuh jentik nyamuk demam berdarah,” ujar Kombes Umi, Sabtu, 27 April 2024.
Selain fogging, personal Sat Brimob juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan 3M.
Yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk.
Kasus DBD
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mencatat lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi 1.799 kasus sejak Januari hingga Februari 2024.
Kabupaten Lampung Tengah menempati peringkat pertama dalam jumlah kasus DBD terdeteksi, dengan 10 orang dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli, mengungkapkan bahwa dari total 1.779 kasus DBD, terdapat 10 kasus kematian yang tersebar di 4 kabupaten.
“Sejak Januari hingga Februari 2024, kami mencatat ada 1.779 kasus DBD yang dilaporkan ke kami dan tersebar di seluruh wilayah Lampung.
Dari kasus itu, ada 10 kasus kematian, yakni di Kabupaten Pringsewu 3 kasus, Pesisir Barat 3 kasus, Lampung Utara 2 kasus, serta Lampung Timur 2 kasus,” jelas Edwin, belum lama ini.
Edwin mengakui adanya tren kenaikan kasus DBD sejak tahun 2019 hingga 2024 ini.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung telah melakukan distribusi logistik untuk penanganan dalam upaya deteksi dini.
Informasi ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Lampung, serta menambah urgensi kegiatan fogging yang dilakukan oleh Brimob Polda Lampung guna mengurangi risiko penyebaran penyakit DBD.(Novis)