Potensinews.id – Tubaba bidik nol kasus stunting dalam sejarah.
Penjabat Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba), M Firsada, membuka rapat rembuk stunting dan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting Tubaba tahun 2024 di ruang rapat bupati pada Kamis, 2 Mei 2024.
Dalam sambutannya, Firsada menegaskan peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di tingkat Kabupaten dan Kecamatan.
“TPPS melibatkan semua Dinas terkait yang juga turut berperan aktif dalam pelaksanaan program maupun kegiatan yang berfokus pada penurunan prevalensi stunting,” ujarnya.
“Maka diharapkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Tulang Bawang Barat akan berangsur menurun sampai dengan Zero Stunting nantinya,” tambahnya.
Pemateri dari Kepala Dinas Kesehatan Tubaba, Majril, menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis.
Terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, yang menyebabkan anak lebih pendek dari anak normal sebayanya dan memiliki keterbatasan dalam berpikir.
Majril menyoroti data UNICEF tahun 2023 yang menempatkan Indonesia di urutan ke-27 dari 154 Negara dan urutan kelima di Asia dalam prevalensi stunting.
“Prevalensi stunting di Tulang Bawang Barat periode 2018 hingga 2023 menunjukkan penurunan dari 27,2% pada tahun 2018 menjadi 17,4% pada tahun 2019,” terangnya.
“Selain upaya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat, peran serta dari stakeholder juga sangat berperan penting dalam membantu percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tulang Bawang Barat,” tambahnya.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Anggota Forkopimda Kabupaten Tulang Bawang Barat, para Pejabat Koordinator dan Sub Koordinator di lingkungan Pemkab Tubaba, serta seluruh Camat di Kabupaten Tubaba.
