Politik

Tokoh Adat Lampung Protes Maskot Pilkada Berwujud Kera

×

Tokoh Adat Lampung Protes Maskot Pilkada Berwujud Kera

Sebarkan artikel ini
Tokoh Adat Lampung Protes Maskot Pilkada Berwujud Kera
Maskot pilkada, yang berupa kera berpakaian adat Lampung, mendapat kecaman keras dari berbagai tokoh adat. Foto: Istimewa

Potensinews.id – Tokoh Adat Lampung protes maskot Pilkada berwujud kera.

KPU Kota Bandarlampung menuai kontroversi setelah meluncurkan maskot terbarunya pada Minggu, 19 Mei 2024.

Maskot tersebut, yang berupa kera berpakaian adat Lampung, mendapat kecaman keras dari berbagai tokoh adat, termasuk Ike Edwin.

Ike Edwin, mantan Kapolda Lampung tahun 2016, menyatakan bahwa penggunaan kera sebagai maskot Pilkada Bandarlampung 2024 sangat tidak pantas dan tidak mencerminkan kepribadian masyarakat Lampung, terutama suku Lampung.

“Kera adalah hewan yang rakus dan sangat tidak elok serta tidak cocok dengan kepribadian orang Lampung,” ujar Ike Edwin dalam pernyataannya, Selasa, 21 Mei 2024.

Hal ini juga, kata dia, sangat mencoreng dan memalukan.

Baca Juga:  Sekretaris DPD Golkar Dukung Iqbal Ardiansyah di Pilkada Bandarlampung

“Penggunaan kera berpakaian adat Lampung sebagai maskot Pilkada Kota Bandarlampung tidak dikoordinasikan dengan kami selaku pemuka adat di Lampung.

“Pakaian adat Lampung jelas tidak pantas dikenakan oleh maskot berwujud kera,” tegasnya.

Menanggapi kontroversi ini, Ike Edwin mengumumkan akan mengadakan pertemuan pada hari ini, Selasa, 22 Mei 2024, dengan organisasi masyarakat (ormas) dan tokoh-tokoh Lampung lainnya untuk membahas permasalahan tersebut.

“Kami akan mencari solusi agar maskot ini dapat disesuaikan dengan kepribadian adat Lampung,” ujar dia.

Selain itu, masalah maskot kera ini juga telah dilaporkan ke pihak kepolisian.

Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak berwenang mengenai laporan tersebut.

Sementara itu, KPU Kota Bandarlampung memutuskan untuk menghentikan penggunaan maskot kera pada Pilkada 2024 setelah menerima protes dari berbagai tokoh adat dan budayawan Lampung.

Baca Juga:  KNPI Pesawaran Prihatin dan Miris Soal Ijazah SMA Mantan Bupati

Maskot yang mengenakan pakaian adat Lampung tersebut dianggap tidak sesuai dan menyinggung nilai-nilai budaya setempat.

“Setelah mempertimbangkan masukan dan saran dari berbagai pihak, khususnya dari Lembaga Adat Lampung, kami memutuskan untuk menghentikan penggunaan maskot Pilkada Bandarlampung berupa hewan kera,” ujar Hamami, Pelaksana Harian Ketua KPU Bandarlampung.

Keputusan ini diambil untuk memberikan waktu bagi KPU melakukan perubahan atau perbaikan desain maskot.

Terutama dalam penggunaan atribut adat Lampung, agar lebih sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Lampung.

Penggunaan kera sebagai maskot Pilkada Bandarlampung 2024 sebelumnya telah menuai kritik keras.

Hingg menyebabkan KPU harus merespons dengan cepat untuk menjaga keharmonisan dan menghormati tradisi lokal.

Baca Juga:  Jokowi Diminta Lantik Alzier, Anggaran Pilgub Lampung Diarahkan ke Infrastruktur

KPU Kota Bandarlampung diharapkan segera merancang ulang maskot tersebut agar lebih mencerminkan identitas dan kepribadian masyarakat Lampung.