BERITA

Ransomware Brain Cipher Lumpuhkan PDN: Pengamat Teknologi Lampung Angkat Bicara

×

Ransomware Brain Cipher Lumpuhkan PDN: Pengamat Teknologi Lampung Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini
Ransomware Brain Cipher Lumpuhkan PDN: Pengamat Teknologi Lampung Angkat Bicara
Foto: Ilustrasi ransomware

Potensinews.id – Ransomware Brain Cipher lumpuhkan PDN: pengamat teknologi Lampung angkat bicara.

Beberapa hari terakhir, Indonesia dihebohkan oleh serangan siber ransomware terbaru bernama Brain Cipher yang berhasil melumpuhkan Pusat Data Nasional (PDN) Sementara.

Serangan ini mengakibatkan terganggunya layanan publik, dengan pelaku meminta tebusan sebesar USD 8 juta atau setara Rp131 miliar.

Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Provinsi Lampung, Rifki Indrawan, menjelaskan bahwa ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya berupa virus komputer yang berfungsi menghalangi akses ke data atau sistem komputer.

“Jadi pemilik komputer tidak dapat menggunakan komputernya karena data atau sistemnya terkunci ransomware,” ungkap Rifki saat dihubungi pada Rabu, 26 Juni 2024.

Baca Juga:  Sekjen DML Sesalkan Putusan MK Izinkan Kampanye DiLembaga Pendidikan

Rifki menambahkan, serangan ransomware biasanya disebarkan oleh pihak tertentu dengan tujuan mengancam atau meminta tebusan sejumlah uang, mata uang kripto, atau hal lain yang mereka inginkan dari pemilik komputer.

“Sengaja dikunci akses data atau sistem komputernya dari pengirim ransomware untuk meminta tebusan,” lanjutnya.

Sementara, Dosen Institut Teknologi Bisnis dan Bahasa (ITBA) Dian Cipta Cendikia (DCC) Kota Bandarlampung, Aliy Hafiz, menjelaskan bahwa ransomware dapat masuk ke pusat data nasional melalui berbagai metode seperti phishing emails, eksploitasi kerentanan sistem, dan serangan rantai pasokan (supply chain attacks).

“Setelah ransomware berhasil masuk, ia akan mulai mengenkripsi data penting di sistem dan kemudian menampilkan pesan tebusan kepada pengguna atau administrator sistem,” jelas Aliy.

Baca Juga:  Dorong Ketahanan Keluarga, SIGER Ibu Bahagia Berdayakan Perempuan di Lampung

Menurut Aliy, serangan ransomware sangat berbahaya terutama bagi pusat data nasional.

Dampak yang ditimbulkan meliputi kerugian finansial yang besar, gangguan operasional dimana pusat data yang terenkripsi tidak dapat menjalankan operasinya secara normal, serta potensi kebocoran data sensitif yang dapat merugikan.

“Selain itu, reputasi dan kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah dapat terganggu jika diketahui bahwa mereka rentan terhadap serangan siber,” pungkasnya. (Virgo)