Potensinews.id – Sistem PPDB Probolinggo tak transparan, calon wali murid kecewa.
Tanggapan Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Siti Romlah, terkait keluhan PPDB tahun ini dinilai terkesan datar dan kurang solutif.
Hal ini memicu kekecewaan dan trauma bagi para calon wali murid yang merasa dirugikan.
“Bahwa kasus ini merupakan kasus tahunan yang selalu diperdebatkan pada saat proses P2DB berlangsung,” ujar Siti Romlah, seperti dikutip dari beberapa media online, Sabtu, 6 Juli 2024.
“Hal seperti ini sudah sering terjadi ya, bahkan bisa dibilang hampir setiap tahun,” tambah Siti.
Tanggapan tersebut dinilai tidak menunjukkan komitmen serius dari Dinas Pendidikan untuk menyelesaikan permasalahan PPDB yang berulang setiap tahun.
Calon wali murid merasa kecewa dan trauma karena sistem PPDB yang tidak transparan dan tidak adil.
“Seharusnya Kadisdik tidak hanya memberikan tanggapan datar dan janji-janji kosong.
“Perlu ada langkah konkret dan solusi nyata untuk mengatasi keluhan calon wali murid,” ujar Bambang, Ketua Ormas Squad Nusantara Probolinggo.
Bambang menyarankan beberapa langkah konkret, seperti penggunaan algoritma yang adil dan terverifikasi untuk seleksi jalur zonasi dan pembentukan forum komunikasi antara Dinas Pendidikan dan para calon wali murid.
Juga, penurunan langsung tim Dinas Pendidikan untuk mengecek keluhan para calon wali murid.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan transparansi sistem PPDB, serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan di Kota Probolinggo.
“Komitmen dari Dinas Pendidikan untuk mendengar dan bertindak atas masukan dari para wali murid sangat diperlukan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif,” tegas Bambang.
Permasalahan ini pun, lanjut dia, menjadi pengingat bagi Dinas Pendidikan Kota Probolinggo untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem PPDB.
Juga untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk menjamin proses penerimaan siswa yang adil dan transparan. (Edy)
