Potensinews.id – Warga Desa Abung Jayo sambut Tahun Baru Islam dengan Selamatan Malam 1 Suro.
Puluhan warga Desa Abung Jayo, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara, berkumpul di pertigaan Jalan Plamboyan 1 untuk mengikuti tradisi Selamatan Malam 1 Suro, Sabtu, 6 Juli 2024 malam.
Acara ini diadakan sebagai bentuk rasa syukur atas pergantian tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah.
Meskipun hujan gerimis, tidak menyurutkan semangat warga untuk hadir.
Mereka datang dengan membawa berbagai hidangan masakan dari rumah masing-masing.
Menu utama yang disajikan adalah nasi dengan lauk ingkung ayam kampung, yakni ayam kampung yang dimasak utuh untuk disantap bersama.
Tradisi Selamatan Malam 1 Suro sudah menjadi tradisi turun temurun di Desa Abung Jayo.
Menurut Ustadz Efendi, tokoh agama desa setempat, istilah Malam 1 Suro berasal dari penanggalan Jawa yang menandai awal tahun baru Islam.
“Di Bulan Muharram ini ada cerita sedih tentang Nabi Muhammad saat menyebarkan agama Islam di Mekah. Beliau mendapat cacian, penganiayaan, dan berbagai cobaan bahkan gigi Rasulullah sempat patah karena terkena lemparan batu orang Thaif.
“Makanya di Bulan Muharram kita tidak diperbolehkan senang berlebihan karena Rasulullah saja bersedih,” jelas Ustadz Efendi.
Lebih lanjut, Ustadz Efendi mengatakan bahwa pada bulan Muharram ini, umat Islam dianjurkan untuk banyak bersyukur dan berdoa meminta umur panjang, keselamatan, rezeki, dan kesehatan.
Sementara itu, Margono, salah satu warga yang hadir, mengatakan bahwa Malam Satu Suro harus tetap diingat karena merupakan awal tahun baru Islam.
Dia juga mengatakan tujuan kegiatan selamatan ini yaitu untuk memohon kepada Allah SWT agar seluruh warga diberi keselamatan hingga tahun baru 1 Muharam tahun depan.
“Selama bulan Suro ini harus selalu hati-hati dalam segala hal, karena jika kita ceroboh dan tidak berhati-hati akan banyak sengkolo (masalah). Selain itu, kita juga harus melakukan hal yang baik,” ucap Margono.
Acara Selamatan Malam 1 Suro ini menjadi bukti kuat bahwa tradisi dan budaya Islam masih terjaga dengan baik di Desa Abung Jayo.
Tradisi ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga mempererat rasa persaudaraan dan gotong royong antar warga.
Penulis: Mirani