Potensinews.id – Aksara Ulu berpeluang jadi muatan lokal di sekolah.
Upaya pelestarian Aksara Ulu, salah satu warisan budaya tulis Sumatera Selatan, terus digalakkan.
Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu (PAU) Sumsel, dalam kolaborasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Kemendikbudristek RI Regional VI Provinsi Sumatera Selatan, berhasil menggelar Workshop Aksara Ulu Goes To School di Kabupaten Lahat.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 29 Juli 2024 lalu ini melibatkan siswa SMP dan SMA se-Kabupaten Lahat serta guru pendamping.
Para peserta antusias mengikuti rangkaian workshop yang meliputi sejarah perkembangan Aksara Ulu, cara membaca dan menulis, hingga praktik langsung menulis aksara kuno ini di atas bambu.
“Workshop ini merupakan bagian dari program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan yang bertujuan untuk memperkenalkan Aksara Ulu lebih luas kepada generasi muda,” ujar Nuzulur Ramadhona, salah satu pemateri.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Sumatera Selatan, khususnya generasi muda, semakin mencintai dan melestarikan aksara leluhur mereka.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam workshop adalah potensi Aksara Ulu untuk dijadikan muatan lokal di sekolah.
Hal ini sejalan dengan visi PAU Sumsel untuk menjadikan Aksara Ulu sebagai bagian integral dari identitas budaya Sumatera Selatan.
“Kami melihat antusiasme yang sangat tinggi dari para peserta, terutama para siswa. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap Aksara Ulu masih sangat besar,” kata Agil Khairul Imam, Ketua Pelaksana Workshop.
Kegiatan workshop juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Lahat.
Hal ini terlihat dari kehadiran perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat yang secara langsung membuka acara.
“Pemerintah Kabupaten Lahat sangat mendukung upaya pelestarian Aksara Ulu. Kami berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk mempelajari dan melestarikan budaya kita,” ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat.
Dengan semakin banyaknya kegiatan pelestarian Aksara Ulu yang dilakukan, diharapkan aksara kuno ini tidak hanya sekadar menjadi pengetahuan sejarah, tetapi juga dapat dihidupkan kembali dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami optimis bahwa Aksara Ulu akan semakin dikenal dan dihargai oleh masyarakat luas. Ke depannya, kami akan terus berupaya untuk mengembangkan berbagai program yang mendukung pelestarian Aksara Ulu,” pungkas Agil. (Nopi)