Potensinews.id – Unila gelar pelatihan komersialisasi kekayaan intelektual.
Universitas Lampung (Unila) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas penelitian dan inovasi di kalangan dosen dan peneliti.
Salah satu upaya konkritnya adalah dengan menggelar Pelatihan Komersialisasi Kekayaan Intelektual (KI) tahun 2024 yang diadakan di Hotel Radisson, Rabu, 14 Agustus 2024.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unila ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para akademisi tentang pentingnya komersialisasi hasil penelitian.
Rektor Unila, Lusmeilia Afriani, dalam sambutannya menekankan bahwa Unila memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi yang menghasilkan karya-karya bernilai tinggi.
Dengan jumlah dosen dan peneliti yang cukup banyak, Unila diharapkan mampu menghasilkan kekayaan intelektual yang tidak hanya bermanfaat bagi dunia akademik, tetapi juga memiliki nilai ekonomis.
“Kita harus terus mendorong pengembangan potensi KI, mulai dari proses penelitian hingga memperoleh sertifikat KI.
Dengan demikian, para peneliti kita dapat menjadi penemu yang dilindungi secara hukum dan memiliki nilai ekonomi yang signifikan,” tegas Prof. Lusmeilia.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti Adil Jaya Negara, Kepala Sub Bidang Pelayanan KI, Kanwilkumham Lampung, yang memaparkan materi tentang Komersialisasi Kekayaan Intelektual Paten dan Hak Cipta.
Selain itu, Kusuma Adhianto dan Deni Achmad, dari Sentra HKI LPPM juga memberikan materi terkait peranan badan pengelola usaha dalam komersialisasi KI dan pemeliharaan paten.
Kegiatan pelatihan diakhiri dengan sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan para narasumber.
Hal ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman peserta mengenai berbagai aspek komersialisasi KI.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para dosen dan peneliti Unila dapat lebih proaktif dalam mengidentifikasi potensi KI dari hasil penelitian mereka.
Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat mendorong terciptanya kolaborasi yang lebih erat antara akademisi dengan industri, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat luas. (Ayu)