Potensinews.id – ITERA ciptakan sabun cuci tangan alami dari kombuca nanas.
Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kebersihan siswa, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berkolaborasi dengan Sekolah Alam Lampung menciptakan inovasi baru.
Tim pengabdian masyarakat dari program studi Farmasi dan Teknologi Industri Pertanian ITERA berhasil mengembangkan sabun cuci tangan alami dari fermentasi kombuca nanas.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2024 dan melibatkan 30 siswa dari kelas VII hingga XII, serta beberapa guru di Sekolah Alam Lampung.
Menurut Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat, Untia Kartika Sari, pemilihan Sekolah Alam Lampung sebagai lokasi pengabdian didasari oleh konsep belajar di luar kelas yang membuat siswa rentan terhadap berbagai penyakit.
“Dengan membuat sabun cuci tangan dari bahan alami, kami berharap dapat membantu mencegah penyebaran penyakit seperti diare, cacingan, atau hepatitis A di kalangan siswa,” ujar Untia.
Kombuca, minuman fermentasi yang terbuat dari teh manis dan bakteri asam laktat, dipilih sebagai bahan utama pembuatan sabun karena memiliki sifat antibakteri yang kuat.
Dalam penelitian sebelumnya, kombuca nanas terbukti efektif menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare seperti E. coli dan S. aureus.
“Nanas, yang merupakan buah lokal Lampung, juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan kulit,” tambah dia.
Selama kegiatan, para siswa tidak hanya mendapatkan materi tentang pembuatan kombuca dan sabun, tetapi juga dilatih untuk mempraktikkan langsung proses pembuatannya.
Selain itu, mereka juga diberikan edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan dengan benar.
Keberhasilan pembuatan sabun cuci tangan dari kombuca nanas membuka peluang untuk pengembangan produk-produk alami lainnya.
Tim peneliti ITERA berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna meningkatkan kualitas dan variasi produk sabun yang dihasilkan.
Selain itu, mereka juga akan berupaya untuk memfasilitasi produksi massal sabun kombuca nanas agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa Sekolah Alam Lampung, tetapi juga dapat berkontribusi pada pengembangan industri kecil dan menengah di Lampung.