PLN

PLN Nusantara Power Gandeng 3 Pemda Akselerasi Co-Firing, Menuju Net Zero Emission

×

PLN Nusantara Power Gandeng 3 Pemda Akselerasi Co-Firing, Menuju Net Zero Emission

Sebarkan artikel ini
PLN Nusantara Power Gandeng 3 Pemda Akselerasi Co-Firing, Menuju Net Zero Emission
PLN NP, sebagai subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, semakin gencar dalam upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Foto: Istimewa

Potensinews.id – PLN Nusantara Power gandeng 3 pemda akselerasi co-firing, menuju net zero emission.

PLN Nusantara Power (PLN NP), sebagai subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, semakin gencar dalam upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Langkah terbaru yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan tiga pemerintah kabupaten, yakni Trenggalek, Pacitan, dan Kapuas (Kalimantan Tengah).

Kolaborasi ini fokus pada pemanfaatan lahan kritis di ketiga kabupaten tersebut untuk mendukung penyediaan biomassa dalam program co-firing.

Co-firing merupakan teknik substitusi dalam pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), di mana sebagian batubara digantikan dengan biomassa seperti limbah pertanian atau hutan.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak untuk mencapai target NZE.

Baca Juga:  PLN NP Gandeng Raksasa Energi Angin Denmark, Vestas, Kembangkan PLTB di Indonesia

“Sinergi dengan pemerintah daerah sangat penting, selain memanfaatkan potensi lahan kritis, program ini juga memberdayakan masyarakat lokal,” jelas Ruly, Minggu, 29 September 2024.

Manfaat Co-firing:

Mengurangi Emisi Karbon: Dengan mengganti sebagian batubara dengan biomassa, emisi karbon dari pembangkitan listrik dapat berkurang secara signifikan.

PLN NP telah berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 651.743 ton melalui program co-firing di 25 PLTU pada tahun 2023.

Memanfaatkan Lahan Kritis: Program ini dapat membantu mengatasi masalah lahan kritis dengan mengubahnya menjadi lahan produktif untuk menghasilkan biomassa.

Memberdayakan Masyarakat: Masyarakat sekitar dapat terlibat dalam proses produksi biomassa, sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal.

Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil: Co-firing membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mempercepat transisi menuju energi bersih.

Baca Juga:  PLN Nusantara Power Regional Lampung Gelar Fun Walk Meriahkan Hari Listrik Nasional

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyambut baik kerja sama ini dan berharap dapat menjadi langkah maju menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Sentimen serupa juga disampaikan oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.

Meskipun program co-firing memiliki banyak manfaat, namun terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti ketersediaan biomassa yang stabil, infrastruktur yang memadai, serta pengembangan teknologi yang lebih efisien.

Namun demikian, potensi co-firing untuk mendukung transisi energi di Indonesia sangat besar. Dengan dukungan dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, target Net Zero Emission dapat tercapai lebih cepat.