Tanggamus

Pelatihan KPU Tanggamus Dikritik Pedas, Peserta Dianggap Seperti Benda Mati

×

Pelatihan KPU Tanggamus Dikritik Pedas, Peserta Dianggap Seperti Benda Mati

Sebarkan artikel ini
Pelatihan KPU Tanggamus Dikritik Pedas, Peserta Dianggap Seperti Benda Mati
Pelaksanaan TOT Fasilitator, PPK, dan PPS untuk tahapan Pilkada Serentak 2024 yang digelar oleh KPU Kabupaten Tanggamus menuai kritik pedas dari Ketua LPKNI DPD Tanggamus, Yuliar Baro. Foto: Istimewa

Potensinews.id – Pelatihan KPU Tanggamus dikritik pedas, peserta dianggap seperti benda mati.

Pelaksanaan Training of Trainers (TOT) Fasilitator, PPK, dan PPS untuk tahapan Pilkada Serentak 2024 yang digelar oleh KPU Kabupaten Tanggamus menuai kritik pedas dari Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI) DPD Tanggamus, Yuliar Baro.

Yuliar menyoroti kurangnya perencanaan yang matang dalam penyelenggaraan TOT tersebut, khususnya terkait kapasitas ruangan dan fasilitas yang disediakan.

Menurutnya, peserta TOT diperlakukan tidak manusiawi dengan dipaksa duduk berdesakan dalam ruangan yang sempit dan tidak memenuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja.

“Ruangan yang sempit dengan ukuran 20×20 m dipaksakan untuk menampung 500 orang lebih. Ini sangat tidak manusiawi,” tegas Yuliar, Kamis, 7 November 2024.

Baca Juga:  Pemkab Tanggamus Gelar Musrenbang RKPD 2024, Penyusunan RKPD Tahun 2025

Yuliar melakukan perhitungan sederhana. Dengan jumlah peserta mencapai 1000 lebih, dibagi menjadi dua hari, maka setiap hari terdapat sekitar 500 peserta yang harus menempati ruangan yang sama.

Kondisi ini dinilai sangat tidak nyaman dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi peserta.

“Bayangkan, 500 orang lebih berhimpitan dalam ruangan yang tidak memadai. Sirkulasi udara tidak lancar, AC tidak berfungsi dengan baik, dan peserta harus duduk berdesakan dalam waktu yang lama. Ini sangat tidak manusiawi,” ujarnya.

Ketika dikonfirmasi, Kabag SPM KPUD Kabupaten Tanggamus belum dapat memberikan keterangan secara langsung.

Ia menyarankan untuk menghubungi pimpinan KPUD.

Menanggapi kejadian ini, Yuliar berharap agar pihak terkait dapat melakukan evaluasi dan perbaikan.

Baca Juga:  Heri Agus Setiawan Gelar Reses di Pekon Sukajaya

Ia meminta agar dilakukan pemeriksaan terhadap perencanaan dan penggunaan anggaran dalam penyelenggaraan TOT ini.

“Kami akan meneruskan laporan ini ke KPUD Provinsi dan Ombudsman Lampung agar masalah ini dapat ditindaklanjuti,” tegas Yuliar. (Akmaluddin)