Potensinews.id – Bupati dan Wakil Bupati Sangihe hadiri tradisi adat Tulude di Desa Salurang.
Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Michael Thungari SE., M.M., dan Wakil Bupati Tendris Bulahari menghadiri acara adat Tulude di Desa Salurang, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Selasa, 4 Maret 2025.
Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati disambut dengan arak-arakan adat Sangihe menuju lokasi acara (bangsal adat). Tradisi Tulude merupakan warisan budaya masyarakat Kepulauan Sangihe yang terus dilestarikan sebagai kearifan lokal.
Perayaan ini memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam, sebagai ungkapan syukur atas kemakmuran sepanjang tahun dan permohonan perlindungan di tahun yang baru.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakapolres Kepulauan Sangihe, Kapolsek Tabukan Selatan Tengah, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas PMD, Kepala Badan Kesbangpol, Kepala Badan Satpol PP, sejumlah pejabat daerah, perangkat Desa Salurang, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tamu undangan.
Dalam sambutannya, Bupati Michael Thungari menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat Desa Salurang.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung pelestarian adat dan budaya, seperti tradisi Tulude.
“Acara Tulude ini bukan hanya acara seremonial, tetapi adat dan budaya daerah kita yang harus kita lestarikan,” ujarnya.
Bupati Thungari juga mengapresiasi penyelenggaraan acara yang meriah dan tertata dengan baik.
Ia berharap tradisi ini dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang.
Tokoh pemuda Kabupaten Kepulauan Sangihe, Fandy Malibu, yang hadir sebagai tamu undangan, menyampaikan bahwa tradisi Tulude merupakan warisan leluhur yang harus dipahami dari sudut pandang seni, budaya, dan religius.
“Kita anak-anak muda seharusnya paham akan sejarah Kabupaten Kepulauan Sangihe,” katanya.
Ia berharap acara ini dapat mempererat tali silaturahmi dan memperkuat komitmen untuk berkontribusi positif bagi daerah.
Perayaan Tulude di Desa Salurang berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian acara adat, seperti pemotongan kue tamo, doa, musik tradisional, tarian tradisional, dan hiburan untuk masyarakat. (Fandy)