Sulawesi Utara

Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Manente, Diduga Dipicu Cemburu

×

Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Manente, Diduga Dipicu Cemburu

Sebarkan artikel ini
Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Manente, Diduga Dipicu Cemburu
Seorang pria bernama Juan Rainhard Tatontos (JRT) yang ditemukan tewas gantung diri di dapur rumah keluarga Tatontos Paparang, pada Senin, 24 Maret 2025. | Ist

Potensinews.id – Pria ditemukan tewas gantung diri di Manente, diduga dipicu cemburu.

Warga Kelurahan Manente, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria bernama Juan Rainhard Tatontos (JRT) yang ditemukan tewas gantung diri di dapur rumah keluarga Tatontos Paparang, pada Senin, 24 Maret 2025.

Korban yang berusia 25 tahun itu ditemukan oleh ayahnya, Marcelino Tatontos, sekitar pukul 06.15 WITA, dalam kondisi tergantung menggunakan tali nilon berwarna biru tua yang diikatkan pada atap kayu dapur rumah. Korban mengenakan kaos hitam dan celana pendek biru.

“Tanda fisik seperti lidah menjulur keluar dan bekas jeratan tali di leher turut menguatkan bahwa korban meninggal akibat gantung diri,” ujar IPTU Royke Mantiri, Kasat Reskrim Polres Kepulauan Sangihe.

Baca Juga:  Polres Kepulauan Sangihe Sita Ratusan Liter Miras dan Puluhan Obat Berbahaya

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, sebelum ditemukan tewas, korban sempat terlibat adu mulut dengan istrinya, Julisti Mokodongan (22), sekitar pukul 04.00 WITA.

Pertengkaran tersebut diduga dipicu oleh kecemburuan korban terhadap kehadiran seorang pria dan wanita yang bertamu ke rumah mereka.

Setelah pertengkaran tersebut, pasangan suami istri itu sempat berbaikan dan kembali tidur.

Namun, tak lama kemudian, korban bangun dan mengatakan kepada istrinya bahwa ia akan keluar sebentar. Istri korban yang tidak curiga kemudian melanjutkan tidurnya.

“Istrinya baru menyadari kejadian tersebut saat terbangun dan melihat korban sudah tergantung dalam kondisi kaku,” jelas Mantiri.

Adik korban, Kezia Tatontos (18), membenarkan adanya pertengkaran tersebut. Ia juga menuturkan bahwa ia dan keluarga lain yang berada di lokasi kejadian langsung menurunkan korban dan membawanya ke dalam kamar.

Baca Juga:  Kapolsek Kendahe Dukung Program Penguatan Pangan Lestari

Pihak keluarga telah menyatakan keikhlasan mereka atas kematian korban dan menolak untuk dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian. Mereka juga telah membuat surat pernyataan penolakan autopsi.

“Pihak keluarga telah mengeluarkan surat penolakan resmi dalam hal pemeriksaan lebih lanjut pernyataan penolakan autopsi,” ungkap Mantiri.

Keluarga korban saat ini tengah mempersiapkan prosesi pemakaman yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu, 26 Maret 2025.

Sementara, pihak kepolisian Polres Kepulauan Sangihe telah melakukan serangkaian tindakan, termasuk menerima laporan, berkoordinasi dengan pihak medis, dan mewawancarai saksi-saksi.

Namun, berdasarkan hasil penyelidikan, tidak ditemukan adanya indikasi keterlibatan pihak lain dalam kematian korban.

“Pihak kepolisian mencatat peristiwa ini bukan tindakan kriminal. Keluarga menerima kematian korban ini murni gantung diri,” tegas Mantiri. (Fandy)

Baca Juga:  Polres Sangihe Intensifkan Razia Knalpot Brong