BERITA

Tokoh Masyarakat Lampung Bahas Problematika Infrastruktur dan Ekonomi di Lamban Sabah

×

Tokoh Masyarakat Lampung Bahas Problematika Infrastruktur dan Ekonomi di Lamban Sabah

Sebarkan artikel ini
Tokoh Masyarakat Lampung Bahas Problematika Infrastruktur dan Ekonomi di Lamban Sabah
Sejumlah tokoh masyarakat Lampung berkumpul di Lamban Sabah untuk membahas berbagai permasalahan krusial yang dihadapi Provinsi Lampung, khususnya terkait infrastruktur dan ekonomi, Senin, 7 April 2025. | Ist

Potensinews.id – Tokoh masyarakat Lampung bahas problematika infrastruktur dan ekonomi di Lamban Sabah.

Sejumlah tokoh masyarakat Lampung berkumpul di Lamban Sabah untuk membahas berbagai permasalahan krusial yang dihadapi Provinsi Lampung, khususnya terkait infrastruktur dan ekonomi, Senin, 7 April 2025.

Diskusi ini menghadirkan pemimpin dan ahli dari berbagai sektor untuk memberikan perspektif dan solusi atas isu-isu penting tersebut.

Mukhlis Basri, Anggota DPR-RI Komisi 5, menyoroti kondisi infrastruktur jalan di Lampung yang memprihatinkan, terutama di wilayah Lampung Barat.

Ia menegaskan bahwa perbaikan jalan nasional menjadi kewenangan APBN, mengingat defisit APBD Lampung mencapai 1,8 triliun rupiah.

“Janji visi dan misi pembangunan akan sulit tercapai jika kondisi jalan dibiarkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Berkunjung ke Lampung, Ini Pesan Wakapolri untuk Lampung

Ia juga menyoroti kondisi memprihatinkan ruas jalan Liwa-perbatasan Sumatera Selatan dan Jalan Way Heni-Way Haru di Pesisir Barat.

Andi Desfiandi, Penasehat Apindo Lampung, menyoroti kebijakan ekonomi yang perlu perbaikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ia mengidentifikasi tiga faktor utama pertumbuhan ekonomi, yaitu konsumsi, belanja modal pemerintah, dan investasi.

Namun, kebijakan efisiensi justru berdampak negatif pada daya beli masyarakat.

“Gejolak pasar modal memperburuk situasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi,” katanya, sambil menekankan pentingnya diversifikasi pasar dan perubahan kebijakan ekonomi.

Ari Meyzari, Ketua Apindo Lampung, menyoroti terbatasnya perputaran uang dan ketatnya persaingan di Lampung.

Meski demikian, ia mengapresiasi gebrakan Pemprov Lampung dan menekankan pentingnya inventarisasi masalah di berbagai sektor.

Baca Juga:  DPRD Lampung Bakal Panggil PLN Soal Listrik Padam

“Optimalisasi sektor ekonomi dan peningkatan regulasi serta insentif diperlukan untuk meningkatkan daya saing daerah,” tegasnya.

Ardiansyah, pemerhati sosial, mengungkapkan kekhawatiran atas defisit anggaran daerah dan capaian PAD yang belum maksimal.

Ia mengusulkan transparansi kebijakan infrastruktur jalan dan perlunya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Apriyan Sucipto SH MH, Wakil Sekretaris TP Sriwijaya Lampung, mengusulkan agar Pemprov Lampung memberi perhatian lebih pada usaha masyarakat di sektor perkebunan dan kehutanan, khususnya pengembangan tanaman Kaliandra sebagai bahan pengganti batu bara yang ramah lingkungan.

Diskusi yang diinisiasi oleh Junaedi (Minang Indah) dan Anggota APINDO Lampung ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan diharapkan dapat mendorong kebijakan yang lebih baik untuk kemajuan Lampung.

Baca Juga:  ESI Lampung Sukses Gelar Piala Gubernur Lampung 2023

Para peserta sepakat bahwa kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk mengatasi tantangan dan mempercepat pembangunan daerah.