Saling Percaya
Dengan sama-sama memegang teguh kepercayaan karena adanya rasa pertemanan yang cukup baik, di awal semua berjalan baik-baik saja dan saling berkomunikasi. “Bahkan waktu itu, MRA saya anggap sebagai adik karena kepercayaan yang lebih,” kata YDS.
Setelah kelengkapan media dianggap terpenuhi, ternyata ada satu hal yang harus dipenuhi, yakni membuka rekening perusahaan di salah satu bank lokal di Lampung. Lagi-lagi, MRA tidak memiliki uang. Akhirnya YDS pula yang menyediakan seluruh dananya.
Karena rasa kepercayaan yang tinggi, YDS rela berkorban demi membantu MRA yang memang waktu itu butuh pertolongan. Termasuk membuka rekening perusahaan, karena sebagai salah satu syarat menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah.
Berjalannya waktu, Pers.News memiliki mitra kerja. Meski baru sedikit, YDS ikut senang. Pasalnya, uang yang dihasilkan bisa menghidupi keluarga MRA. Saking percayanya, YDS tidak mengetahui aliran uang masuk dan keluar dari hasil kerja sama. Padahal YDS merupakan pemodal 100 persen pada PT PNCI. “Lagi-lagi karena percaya,” ujar YDS.
Tak sampai di sana, kepercayaan YDS terhadap MRA sudah melebihi dari adik iparnya sendiri yang merupakan direktur pada perusahaan tersebut. Karena kepercayaan tinggi terhadap MRA, sampai-sampai YDS tidak mengetahui bahwa seluruh cek atau bilyet giro perusahaan telah ditandatangani direktur atas permitaan MRA setelah cek tersebut terbit.
Direktur perusahaan terpaksa menandatangani cek atau bilyet giro, itu karena MRA menjual nama YDS yang seolah-olah telah diminta oleh YDS. Padahal, YDS sendiri tidak pernah memerintahkan hal tersebut. “Ia tidak terbuka kepada saya waktu itu,” kata YDS.