Potensinews.id – Dugaan ajang bisnis kades, program ketahanan pangan Tubaba jadi sorotan.
Program Ketahanan Pangan tahun 2024 (Kandang, Kolam, Kebun, dan Wisata, K3W) di Tiyuh Gading Kencana, Kecamatan Tulangbawang Udik (TBU), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, yang didanai dari Dana Desa (DD) sebesar 20%, diduga menjadi ajang bisnis untuk mencari keuntungan pribadi kepala tiyuh.
Anggaran ketahanan pangan yang dialokasikan mencapai Rp103.000.000 untuk pembangunan jalan usaha tani sepanjang 650 meter, Rp40.000.000 untuk pengadaan 20 ekor kambing, serta Rp27.000.000 untuk bibit ikan lele dan bibit tanaman sayuran.
Program ini seharusnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan melalui ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas.
Namun, implementasi di Tiyuh Gading Kencana menuai sorotan. Penerima bantuan kambing dari program ketahanan pangan justru menyasar para Ketua Rukun Tetangga (RT).
Salah seorang Ketua RT 02, saat dikonfirmasi mengenai penerimaan bantuan di wilayahnya, membenarkan hal tersebut dan menyebutkan bahwa ini merupakan hasil kesepakatan rapat bersama.
“Hasil dari musyawarah bersama, untuk sementara kambing dipelihara oleh para Pak RT dulu. Nanti kalau sudah beranak, induknya akan kita pindahkan dengan sistem bergulir,” ungkapnya, Kamis, 17 April 2025.
Ketua RT lainnya yang juga menerima kambing dengan alasan serupa menjelaskan,
“Ya, ini kambingnya. Kambingnya belum beranak. Kalau sudah beranak nanti akan digulirkan karena kalau diberikan sekarang ke masyarakat, dikhawatirkan akan menimbulkan kecemburuan sosial di antara warga,” jelas dia.
Di sisi lain, masyarakat yang menerima bibit ikan lele memberikan keterangan yang berbeda.
“Ya, saya diberi bibit ikan lele sebanyak tujuh gelas dan juga pakan sebanyak 20 kg,” jelas salah seorang penerima bibit lele.
Kepala Tiyuh Gading Kencana, saat dikonfirmasi didampingi oleh Bedar Rozi, justru memaparkan bahwa program ketahanan pangan di tiyuhnya menjadi percontohan.
“Alhamdulillah, Tiyuh Gading Kencana adalah satu-satunya tiyuh yang dijadikan percontohan oleh Inspektorat, bahkan diminta datanya oleh pihak Kejaksaan Negeri kemarin. Mungkin mereka melihat pelaporan kita sehingga dijadikan percontohan,” kata Rozi.
Rozi juga menambahkan bahwa pada tahun 2024, tiyuh Gading Kencana menggunakan anggaran ketahanan pangan untuk pembangunan jalan usaha tani sepanjang 650 meter yang melibatkan pihak ketiga.
“Tahun kemarin kita buat bedah jalan sepanjang 650 meter sesuai RAB, tapi kita bangun hingga seribu meter. Di situ juga ada pembangunan ‘goreng-gorengan pajang’ sepanjang tujuh meter dan penimbunan tanah. Untuk pengerjaan alat beratnya oleh Sopian. Kalau untuk proses pembayaran, Pak Kades dan TPK yang mengantarkan langsung dan membayar secara tunai,” pungkasnya.