Potensinews.id – Semangat Kartini, PLN NP berdayakan perempuan Muara Angke lewat Rumah Jahit.
Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menegaskan komitmennya dalam memberdayakan perempuan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bertajuk DAYATARA (Perempuan Berdaya dan Setara).
Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang menjadi motor penggerak program ini, dengan inisiatif unggulannya yaitu Rumah Jahit, sebuah pelatihan keterampilan menjahit gratis yang telah memberikan dampak positif bagi puluhan ibu rumah tangga di wilayah Muara Angke, Jakarta Utara.
Program Rumah Jahit ini lahir dari hasil pemetaan sosial dan diskusi dengan berbagai pihak terkait yang menunjukkan adanya potensi besar pada ibu rumah tangga usia produktif di Muara Angke yang belum memiliki keterampilan memadai untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Melihat peluang tersebut, PLN NP menggulirkan program ini sebagai wadah bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan menjadi lebih mandiri secara finansial.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menekankan bahwa pemberdayaan perempuan memiliki peran krusial dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
“Melalui program Rumah Jahit, kami ingin membuka lebih banyak kesempatan bagi perempuan untuk berkembang dan mandiri. Ini bukan hanya sekadar pelatihan menjahit, tetapi juga wujud nyata kontribusi PLN NP dalam mendorong kesetaraan gender dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima redaksi pada Selasa, 22 April 2025.
Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021, Rumah Jahit telah berhasil melatih sebanyak 45 peserta yang terbagi dalam tiga angkatan.
Hasilnya pun menggembirakan, di mana 25 alumni kini telah berhasil mendirikan usaha jahit mandiri. Mereka mampu menerima pesanan dalam berbagai skala, mulai dari kecil hingga besar, dengan potensi omzet mencapai Rp 5 juta per order.
Produk-produk kreatif yang dihasilkan pun beragam, mulai dari masker kain, ecobag dari kain perca, hingga popok kain pakai ulang.
Lebih membanggakan lagi, beberapa alumni kini bahkan menjadi pengajar bagi peserta baru, menciptakan siklus transfer pengetahuan yang kuat di tengah komunitas.
Ketua Srikandi PLN Nusantara Power, Sri Heny Purwanti, menambahkan bahwa program ini juga sejalan dengan semangat peringatan Hari Kartini, yang salah satu fokus utamanya adalah pemberdayaan perempuan.
“Lebih dari 64% Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dikelola oleh perempuan. Ini menunjukkan bahwa perempuan yang berdaya memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa. Srikandi PLN NP akan terus aktif mendukung program-program CSR yang mendorong pemberdayaan perempuan dan kelompok rentan, demi mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan,” tegas Heny.
Salah satu alumni angkatan pertama Rumah Jahit, Entin, berbagi pengalamannya mengenai dampak positif program ini dalam kehidupannya.
“Bagi saya yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman menjahit, pelatihan ini sangat bermanfaat. Selain mendapatkan ilmu dan keterampilan baru, saya juga bisa memiliki penghasilan sendiri dari usaha jahit. Secara ekonomi, saya sangat terbantu dan menjadi lebih percaya diri,” ungkapnya.
Dalam menjalankan program ini, PLN NP tidak bekerja sendiri. Mereka menggandeng Yayasan Pewaris Negeri sebagai mitra pelaksana program serta menjalin kemitraan dengan koperasi Rumah Jahit yang beranggotakan alumni pelatihan sebelumnya untuk pengadaan peralatan dan bahan jahit.
Program Rumah Jahit ini juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada poin 5.5 yang mendorong partisipasi penuh dan setara perempuan dalam pembangunan ekonomi.
Atas dedikasi dan keberhasilannya, program Rumah Jahit telah meraih penghargaan Silver Medal dalam Indonesia Sustainable Development Award (ISDA) 2023.
Selain itu, studi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) juga mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap program ini mencapai angka yang sangat tinggi, yaitu 93,70%.