Politik

Rumah Bela Budaya Pesawaran Resmi Berdiri, Jadi Harapan Baru Penggiat Seni Lokal

×

Rumah Bela Budaya Pesawaran Resmi Berdiri, Jadi Harapan Baru Penggiat Seni Lokal

Sebarkan artikel ini
Rumah Bela Budaya Pesawaran Resmi Berdiri, Jadi Harapan Baru Penggiat Seni Lokal
Ribuan penggiat seni dan budaya di Kabupaten Pesawaran kini memiliki wadah baru dengan diresmikannya pengurus Bela Budaya Nusantara Kabupaten Pesawaran, ditandai dengan kehadiran Rumah Bela Budaya sebagai pusat kegiatan. | Ist

Potensinews.id – Rumah Bela Budaya Pesawaran resmi berdiri, jadi harapan baru penggiat seni lokal.

Ribuan penggiat seni dan budaya di Kabupaten Pesawaran kini memiliki wadah baru dengan diresmikannya pengurus Bela Budaya Nusantara Kabupaten Pesawaran, ditandai dengan kehadiran Rumah Bela Budaya sebagai pusat kegiatan.

Keberadaan rumah ini disambut antusias, diharapkan menjadi pengungkit semangat pelestarian serta pemersatu ragam kesenian lokal yang ada.

Acara peresmian dan pelantikan pengurus Bela Budaya Nusantara Kabupaten Pesawaran ini berlangsung meriah pada Kamis, 1 Mei 2025, dan turut dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Pembina DPD Bela Budaya Nusantara Provinsi Lampung Arie Nanda Djausal serta Ketua Pembina Bela Budaya Nusantara Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira, yang juga dikenal sebagai Calon Bupati Pesawaran.

Para pelaku seni budaya di Pesawaran merasa mendapatkan perhatian yang serius dengan adanya Rumah Bela Budaya ini.

Mereka menilai, wadah ini sangat membantu dalam membangun komunikasi dan silaturahmi antar sesama penggiat seni yang selama ini terkendala.

“Selama ini, kita tidak pernah bertemu satu sama lainnya, namun dengan adanya Rumah Bela Budaya ini, kami bisa saling bersilahturahmi dengan para penggiat kesenian lainnya,” ujar Agus Purnomo, salah satu pimpinan kelompok kuda lumping di Pesawaran.

Baca Juga:  Nanda-Anton Usung Konsep Pariwisata Berkelanjutan untuk Pesawaran

Selain mempererat tali silaturahmi, keberadaan rumah ini juga membuka mata para penggiat seni terhadap kekayaan budaya di Pesawaran.

“Dan juga kami bisa mengenal kesenian apa saja yang ada di Pesawaran, selama ini kan kita hanya tahu kesenian itu kuda lumping saja, ternyata Pesawaran banyak sekali kesenian yang harus kita lestarikan bersama,” tambah Agus.

Agus juga menyampaikan bahwa Rumah Bela Budaya ini membawa dampak positif pada aspek ekonomi bagi para penggiat seni.

Dengan semakin dikenalnya ragam kesenian Pesawaran, otomatis tawaran untuk pentas atau ‘tanggapan’ yang mereka terima juga ikut meningkat.

Namun, di tengah antusiasme tersebut, para penggiat seni juga menyampaikan aspirasi penting terkait jaminan keamanan saat berpentas.

“Dengan adanya Rumah Bela Budaya ini juga, kami meminta agar ada aturan yang mengatur tentang menjamin ketertiban dan keamanan saat kami berpentas,” kata Agus.

Ia menjelaskan alasan di balik permintaan tersebut.

“Karena selama ini, banyak tanggapan yang berhenti karena keributan yang terjadi karena ulah penonton sendiri. Hal itu kan membuat rugi yang menanggap, dan citra kesenian juga menjadi jelek karena setiap tanggapan pasti ada keributan. Makanya kami meminta adanya peraturan yang mengatur hal itu,” tegasnya.

Baca Juga:  Relawan Muda Siap Menangkan Pasangan Nanda-Antonius di Pilkada Pesawaran

Sementara itu, Pembina DPD Bela Budaya Nusantara Provinsi Lampung, Arie Nanda Djausal, yang bergelar Suntan Permato Abung, dalam sambutannya menekankan urgensi pelestarian seni dan budaya di tengah gempuran era globalisasi.

“Di era globalisasi saat ini menjaga kelestarian budaya ini sangat penting, karena seni dan budaya di Kabupaten Pesawaran ini sangat banyak, dari budaya Lampung Pepadun dan pesisir, Jawa, dan lain sebagainya. Maka kita harus bersama-sama menjaga dan melestarikan seni dan budaya di Provinsi Lampung,” kata Arie.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga etika dan tata krama agar generasi mendatang tidak mudah terkontaminasi oleh budaya luar.

“Kami berharap dengan peresmian dan pelantikan ini kita bisa melestarikan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Pesawaran, sehingga anak cucu kita bisa belajar dan melestarikan seni dan budaya ini,” harapnya.

Di sisi lain, Ketua Pembina Bela Budaya Nusantara Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira, menyerukan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama dalam upaya pelestarian.

“Kita harus bersama-sama bergerak untuk menyelamatkan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Pesawaran,” ujarnya.

Nanda Indira optimis bahwa dengan sinergi, seni dan budaya Pesawaran akan tetap Axis atau relevan di tengah masyarakat.

Baca Juga:  Nanda Indira Dendi: Santri Harus Aktif dalam Pembangunan Daerah

“Kita harus melestarikan seni dan budaya yang ada di Pesawaran, sehingga seni dan budaya akan tetap Axis di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Dalam momen tersebut, Nanda Indira juga menyampaikan pesan politik, secara terbuka memohon doa dan dukungan masyarakat untuk mencoblos pasangan Nanda-Anton pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) mendatang.

Ia mengklaim, jika diberi kepercayaan memimpin Pesawaran, pihaknya telah memiliki program konkret untuk memajukan dan melestarikan seni budaya.

“Karena apabila kami diberi kepercayaan masyarakat untuk memimpin Kabupaten Pesawaran, kami sudah memiliki program-program untuk memajukan dan melestarikan seni dan budaya di Kabupaten Pesawaran,” tuturnya.

Nanda Indira juga menegaskan bahwa Rumah Bela Budaya Nusantara ini bersifat inklusif.

“Rumah Bela Budaya Nusantara ini bukan hanya milik satu golongan, melainkan semua suku dan kesenian yang ada di Pesawaran,” tegasnya.

Ia berharap, keberadaan rumah ini bisa menjadi pusat kegiatan yang mengakomodir seluruh upaya pelestarian seni dan budaya di Pesawaran.

“Dengan adanya peresmian ini bisa menjadi wadah tempat segala kegiatan yang tujuannya untuk melestarikan seni dan budaya di Kabupaten Pesawaran,” pungkasnya.