Tulang Bawang Barat

Diduga Ada Kejanggalan, Inspektorat Tubaba Panggil Kades Gading Kencana Soal Dana Ketahanan Pangan

×

Diduga Ada Kejanggalan, Inspektorat Tubaba Panggil Kades Gading Kencana Soal Dana Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
Diduga Ada Kejanggalan, Inspektorat Tubaba Panggil Kades Gading Kencana Soal Dana Ketahanan Pangan
Muslim, Irbansus V Bidang Investigasi Inspektorat Tubaba. | Ist

Potensinews.id – Diduga ada kejanggalan, Inspektorat Tubaba panggil Kades Gading Kencana soal dana ketahanan pangan.

Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung, menjadwalkan pemanggilan Kepala Tiyuh Gading Kencana terkait dugaan penyimpangan dalam program ketahanan pangan yang didanai dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024.

Program ini sebelumnya menuai sorotan masyarakat lantaran dinilai tidak tepat sasaran.

Muslim Irbansus V Bidang Investigasi Inspektorat Tubaba menyatakan bahwa pemanggilan Kepala Tiyuh Gading Kencana akan dilakukan untuk klarifikasi dan pemeriksaan dokumen.

“Kita akan melakukan pemanggilan terhadap pihak Tiyuh untuk kita minta klarifikasi dan kita lihat SPJ-nya dan LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) dan kita pelajari dulu,” ungkap Muslim saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa, 20 Mei 2025.

Sebelumnya, program ketahanan pangan berbasis Kandang, Kolam, Kebun, dan Wisata (K3W) di Tiyuh Gading Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Udik (TBU), diduga menjadi ajang bisnis bagi oknum tertentu, termasuk Kepala Tiyuh.

Baca Juga:  Firsada Resmikan Panggung Seni dan Lepas Siswa SDN 26 Tuba Tengah

Program yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan ini menggunakan 20% dari total anggaran DD tahun 2024.

Realisasi program ini meliputi pembangunan jalan usaha tani sepanjang 650 meter dengan anggaran Rp103.000.000, pengadaan 20 ekor kambing senilai Rp40.000.000, serta pembelian bibit ikan lele dan bibit tanaman sayuran dengan pagu anggaran Rp27.000.000.

Namun, penyaluran bantuan kambing yang hanya diberikan kepada para Ketua RT menuai kritik dari masyarakat. Turaji, Ketua RK 02, membenarkan hal tersebut dan menjelaskan bahwa pembagian kambing kepada Ketua RT merupakan hasil musyawarah.

Ia mengklaim kambing tersebut akan digulirkan ke masyarakat setelah beranak.

“Untuk sementara, kambing dipelihara oleh para RT dulu. Nanti kalau sudah beranak, baru babonnya digulirkan ke masyarakat. Ini sistem bergulir,” ujarnya.

Baca Juga:  Tubaba Tingkatkan Tata Kelola Keuangan Daerah, WTP 13 Kali Berturut-turut

Senada, Ketua RT 06 yang juga penerima bantuan kambing mengaku tujuan awal penyerahan ke RT adalah menghindari kecemburuan sosial.

“Kalau sekarang langsung dibagikan ke warga, takutnya timbul iri hati. Jadi kami rawat dulu, nanti baru digulirkan,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga penerima bantuan bibit ikan lele menyebutkan ia hanya menerima tujuh gelas bibit ikan lele dan 20 kg pakan.

Kepala Tiyuh Gading Kencana, Isyah Anshori, didampingi bendahara tiyuh Rozi, mengklaim bahwa program ketahanan pangan di wilayahnya menjadi percontohan tingkat kabupaten.

“Alhamdulillah, Tiyuh Gading Kencana menjadi satu-satunya tiyuh yang dijadikan percontohan oleh Inspektorat bahkan diminta oleh pihak Kejaksaan Negeri kemarin. Mungkin karena laporan kami lengkap,” ujar Rozi.

Rozi juga memaparkan bahwa anggaran ketahanan pangan tahun ini digunakan untuk pembangunan jalan usaha tani sepanjang 1.000 meter, melebihi panjang yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yaitu 650 meter.

Baca Juga:  Pemkab Tubaba Komitmen Tingkatkan PAD dan Efisiensi Anggaran

Pekerjaan itu meliputi pembangunan gorong-gorong sepanjang tujuh meter dan penimbunan tanah.

“Penyedia alat beratnya adalah Sopian. Proses pembayaran dilakukan oleh kepala tiyuh dan TPK yang langsung menyerahkan uang ke penyedia,” tambahnya.

Meskipun ada klaim sebagai percontohan, dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan program ini tetap menjadi perhatian serius.

Transparansi dan keadilan dalam distribusi bantuan, terutama mengenai siapa saja yang layak menerima manfaat, menjadi sorotan utama.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Inspektorat maupun Kejaksaan terkait status percontohan yang disematkan pada Tiyuh Gading Kencana.

Masyarakat berharap agar program tersebut benar-benar membawa manfaat dan tidak diselewengkan demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. (Heri)