Opini

Makna Harkitnas 2025 bagi Wartawan dan Bangsa

×

Makna Harkitnas 2025 bagi Wartawan dan Bangsa

Sebarkan artikel ini
Makna Harkitnas 2025 bagi Wartawan dan Bangsa
Foto: Istimewa

Potensinews.id – Makna Harkitnas 2025 bagi wartawan dan bangsa.

Pada 20 Mei setiap tahun, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) sebagai tonggak sejarah kebangkitan semangat persatuan dan perjuangan kemerdekaan.

Harkitnas bukan sekadar seremoni atau nostalgia sejarah, tetapi momen refleksi kolektif tentang arah perjalanan bangsa, serta momentum kebangkitan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi Indonesia persatuan, keadilan, keberanian, dan semangat juang.

Di tahun 2025 ini, Harkitnas hadir di tengah tantangan global dan nasional yang semakin kompleks: digitalisasi yang tak terbendung, polarisasi informasi, ancaman hoaks, serta krisis kepercayaan publik terhadap institusi.

Maka, kebangkitan yang dimaksud bukan hanya fisik atau ekonomi semata, tetapi juga kebangkitan kesadaran, etika, dan tanggung jawab sosial seluruh elemen bangsa termasuk kami, para wartawan.

Poros Wartawan Lampung percaya, wartawan adalah bagian tak terpisahkan dari semangat Harkitnas. Sejak era kolonial, tokoh-tokoh pers seperti Tirto Adhi Soerjo, Douwes Dekker, dan Soewardi Soerjaningrat telah menggunakan pena untuk membangkitkan kesadaran rakyat.

Baca Juga:  Direktur JakTV Jadi Tersangka, Ancaman Demokrasi

Mereka menyuarakan kebenaran di atas ketakutan, membela kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Hari ini, semangat itu harus tetap hidup dan bahkan lebih menyala dalam diri setiap jurnalis.

Wartawan bukan hanya pencatat peristiwa, tapi juga penggerak nurani publik. Di tengah banjir informasi dan disinformasi, wartawan harus menjadi mercusuar yang menuntun masyarakat pada fakta, konteks, dan pemahaman.

Maka, Harkitnas harus menjadi ajakan bagi para jurnalis untuk bangkit dari rutinitas yang pasif, dari pemberitaan yang sekadar sensasional, menuju jurnalisme yang mencerahkan, memberdayakan, dan mempersatukan.

Bangkit artinya melangkah maju. Namun kebangkitan sejati haruslah inklusif. Tidak boleh ada yang tertinggal dalam langkah kemajuan bangsa petani, buruh, nelayan, anak muda, perempuan, kelompok minoritas, termasuk para pekerja media.

Baca Juga:  Bang Noe: Pemilih Muda Penentu Hasil Pilkada Bandarlampung

Poros Wartawan Lampung percaya bahwa kemajuan Indonesia tidak bisa dibangun di atas ketimpangan, ketidakadilan, atau penindasan terhadap kebebasan berekspresi.

Karenanya, Harkitnas juga menjadi momen penting untuk memperjuangkan kesejahteraan dan kemerdekaan para pekerja media. Wartawan bukan dewa, tapi mereka bukan budak.

Mereka manusia yang bekerja dengan idealisme, risiko, dan beban moral yang tinggi yang juga butuh penghargaan, perlindungan, dan dukungan agar bisa terus menjalankan fungsinya secara maksimal.

Tahun 2025 menandai satu abad lebih Indonesia bergerak menuju bangsa yang merdeka dan berdaulat. Namun kebangkitan tidak boleh berhenti di masa lalu. Kita harus terus bertanya: untuk apa kita bangkit? Untuk siapa kita bersatu? Untuk apa kita berjuang?

Baca Juga:  Pilkada Damai, Lampung Siap Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Poros Wartawan Lampung menjawab untuk Indonesia yang lebih adil, lebih makmur, lebih bersaing, lebih berdaya, lebih beradab. Untuk rakyat yang tercerahkan. Untuk masa depan yang ditopang oleh semangat gotong royong, bukan egoisme sektoral. Untuk anak cucu yang mewarisi bangsa yang kuat, bukan tercerai-berai oleh kepentingan sesaat.

Mari kita rayakan Harkitnas 2025 bukan hanya dengan spanduk dan pidato, tapi dengan aksi nyata memperkuat literasi, memperluas empati, memperjuangkan kebenaran, dan mempererat solidaritas.

Karena sejatinya, setiap kita adalah bagian dari bangsa yang sedang bangkit atau kita akan tertinggal oleh sejarah.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025. Mari bangkit bersama, kuatkan persatuan, jaga Indonesia.

Oleh: Jamal
Bendahara Umum Poros Wartawan Lampung