Potensinews.id – PLN Nusantara Power pacu ekosistem hidrogen nasional untuk masa depan energi bersih.
PT PLN Nusantara Power (PLN NP) semakin memperkuat perannya dalam transisi energi nasional dengan fokus pada inovasi dan pengembangan teknologi hidrogen.
Sebagai pionir penghasil green hydrogen di Indonesia, PLN NP kini tidak hanya menggunakan hidrogen sebagai pendingin generator, tetapi juga memperluas pemanfaatannya untuk riset kendaraan listrik hidrogen dan pembangkit listrik berbasis fuel cell.
Hidrogen, sebagai unsur paling ringan dan melimpah di alam semesta, memiliki energi per kilogram yang setara dengan sekitar 3,3 liter bahan bakar minyak.
Keunggulannya sebagai sumber energi bersih menjadikannya kandidat utama dalam upaya dekarbonisasi di sektor transportasi dan ketenagalistrikan.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa upaya pengembangan hidrogen ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
“Inovasi hidrogen kami bukan hanya wacana, tapi bukti nyata transisi menuju energi bersih. Kami berkomitmen menjadikan hidrogen sebagai bagian penting dalam bauran energi nasional di masa depan,” ujar Ruly, Senin, 26 Mei 2025.
PLN NP juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai mitra strategis yang memiliki pengalaman dalam produksi, penyimpanan, dan pemanfaatan hidrogen secara aman dan efisien.
Saat ini, green hydrogen dari PLN NP masih diproduksi dalam jumlah terbatas di beberapa pembangkit di Pulau Jawa.
Ke depan, PLN NP akan terus mengkaji model bisnis dan potensi pengembangan hidrogen secara komersial.
Hal ini selaras dengan strategi PLN Group melalui PLN Energi Primer Indonesia (EPI), yang akan berperan sebagai penyedia energi primer rendah emisi, termasuk hidrogen dan amonia.
PLN NP telah membangun Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia yang berlokasi di PLTGU Muara Karang.
Teknologi GHP ini memanfaatkan proses elektrolisa air dengan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sehingga menghasilkan green hydrogen yang bebas emisi karbon.
GHP tersebut saat ini mampu menghasilkan hingga 95 ton hidrogen per tahun dan digunakan untuk riset pembangkitan serta mobilitas.
Pemanfaatan hidrogen oleh PLN NP telah terbukti dalam beberapa aplikasi:
Hydrogen Fuel Cell Generator (HFCG) berkapasitas 100 kVA telah digunakan dalam berbagai acara nasional, termasuk PLN Electric Run 2024, yang berhasil menekan emisi hingga 14 ton CO₂.
H-E Nusantara, kendaraan hybrid listrik-hidrogen hasil kolaborasi dengan ITS, mampu menempuh jarak hingga 270 km dengan pengisian hidrogen hanya dalam 5 menit.
Hydrogen Refueling Station (HRS) telah dibangun secara terbatas untuk mendukung uji coba kendaraan hidrogen.
Selain itu, PLN NP juga tengah mengembangkan pemanfaatan hidrogen untuk pembangkitan listrik melalui teknologi fuel cell dan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/ICE).
Teknologi ini diklaim mampu menggantikan bahan bakar fosil dengan efisiensi konversi energi hingga 60%, jauh lebih tinggi dibandingkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) konvensional.
Dengan penguatan aset, kompetensi sumber daya manusia, serta dorongan inovasi berkelanjutan, PLN Nusantara Power optimis dapat menjadi pemain utama dalam transisi energi bersih nasional menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.