Potensinews.id – Yusuf Sahabi (24), pemuda asal Desa Inomata, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pernah merasakan pahitnya diremehkan. Lahir dari keluarga kurang mampu dan sering sakit-sakitan, Yusuf kerap dianggap pemalas, tidak sigap, dan tak memiliki masa depan cerah.
Namun, takdir berkata lain. Di balik kesederhanaan hidupnya, Yusuf menyimpan potensi luar biasa. Kini, ia menjelma menjadi seorang infrastructure engineer yang mengelola lebih dari 20 server dari berbagai negara, termasuk Singapura, Malaysia, hingga negara-negara Eropa.
Yusuf bekerja di sebuah perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di bidang Internet of Things (IoT). Perusahaan ini menangani berbagai proyek teknologi cerdas seperti smart home, smart hotel, dan smart airport untuk klien-klien internasional.
“Peran saya memastikan infrastruktur server tetap stabil, aman, dan optimal. Semua dikerjakan secara remote dari desa saya. Saya terhubung dengan berbagai data center dunia hanya bermodalkan koneksi internet dan keahlian,” jelas Yusuf.
Tidak berhenti di situ, Yusuf juga mencatatkan prestasi membanggakan di bidang desain merek (brand designer). Melalui platform kompetisi internasional, ia berhasil memenangkan berbagai proyek desain dari luar negeri dan menjalin koneksi global yang memperluas portofolionya.
“Bersyukur sekali, saya diberi kesempatan bekerja dari rumah dengan penghasilan yang cukup besar. Saya tidak harus bermigrasi ke kota besar atau memiliki gelar tinggi. Yang saya andalkan adalah keterampilan, kemauan belajar, dan konsistensi,” ujar Yusuf, penuh semangat.
Kisah Yusuf adalah bukti nyata bahwa keterbatasan geografis dan ekonomi bukanlah penghalang untuk menembus batas dunia. Di tengah segala stigma yang pernah dilekatkan padanya, ia membuktikan bahwa pemuda desa pun bisa bersaing di panggung global.