Potensinews.id – PLN Nusantara Power catatkan kinerja gemilang 2024, penjualan listrik melonjak, BPP turun drastis.
PT PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan dari PT PLN (Persero), mengumumkan pencapaian kinerja operasional yang impresif sepanjang tahun 2024.
Melalui strategi optimalisasi dan efisiensi menyeluruh, PLN NP berhasil meningkatkan penjualan tenaga listrik hingga 63,41 TWh, melampaui target awal sebesar 17%.
Salah satu poin penting dari capaian ini adalah keberhasilan PLN NP dalam menekan Biaya Pokok Produksi (BPP) sebesar 11,4% melalui optimalisasi pemanfaatan energy mix.
Efisiensi ini tidak hanya memperkuat daya saing perusahaan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap efisiensi sistem ketenagalistrikan nasional.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil dari kerja kolektif dan transformasi berkelanjutan di tubuh perusahaan.
“Kami tidak hanya fokus pada output kelistrikan, tetapi juga pada bagaimana menghasilkan listrik dengan cara yang lebih efisien, lebih bersih, dan lebih bernilai bagi masyarakat. Kinerja operasional ini adalah wujud dari transformasi nyata kami menuju perusahaan energi kelas dunia yang adaptif dan berkelanjutan,” jelas Ruly, Jumat, 20 Juni 2025.
Kinerja operasional PLN NP juga ditopang oleh peningkatan keandalan pembangkit yang signifikan.
Indikator teknis utama, Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mencapai 2,88%, lebih baik dari target 3,83%.
Sementara itu, untuk unit pembangkit Non-PLTU, EFOR tercatat 2,77%, melampaui target 3,87%.
Selain itu, Equivalent Availability Factor (EAF) PLN Nusantara Power pada tahun 2024 juga mencapai angka 83,48% untuk unit PLTU, melebihi target 81,99%.
Pada unit Non-PLTU, EAF berada di angka 94,34%, juga melebihi target 92,06%. Pencapaian ini menunjukkan kesiapan dan keandalan sistem pembangkit PLN NP dalam menjaga pasokan listrik nasional yang stabil dan berkualitas.
Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), menyampaikan apresiasi khusus terhadap kontribusi PLN NP.
“Saya mengapresiasi pencapaian luar biasa PLN NP yang mampu meningkatkan penjualan 17% di atas RKAP, dengan Biaya Pokok Produksi yang turun 11,4%. Ini menunjukkan kontribusi nyata PLN NP terhadap misi value creation, khususnya dalam optimalisasi efisiensi biaya di lingkungan PLN Group,” terang Hartanto.
Di luar bisnis inti kelistrikan, PLN NP juga mencatat performa solid pada sektor non-listrik dengan pendapatan Beyond kWh sebesar Rp985,59 miliar.
Pendapatan ini bersumber dari berbagai lini usaha, termasuk proyek internasional di Malaysia, Bangladesh, dan Timor Leste, yang menunjukkan pengakuan pasar global terhadap kapabilitas PLN NP dalam pengelolaan proyek energi lintas batas.
Sejalan dengan komitmen PLN Group dalam mendukung transisi energi bersih, PLN Nusantara Power terus memperkuat peran strategisnya melalui program pengurangan emisi karbon.
Pada tahun 2024, emisi karbon berhasil ditekan sebesar 0,846%, atau mencapai 110% dari target tahun 2024.
Hal ini membuktikan komitmen nyata perusahaan menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Selain unggul dari sisi teknis dan lingkungan, PLN NP juga menjadi teladan dalam penerapan tata kelola perusahaan.
Perusahaan ini memperoleh skor tertinggi dalam penilaian Good Corporate Governance (GCG) di seluruh entitas PLN Group, menegaskan bahwa prinsip integritas, transparansi, dan akuntabilitas menjadi nilai utama dalam setiap aspek operasional perusahaan.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya soal teknologi hijau, tapi juga soal integritas dalam menjalankan bisnis. Dengan fondasi tata kelola yang kuat, kami siap memperluas kemitraan dan memperkuat peran strategis kami dalam peta transisi energi Indonesia,” tambah Ruly.
Saat ini, PLN Nusantara Power juga tengah menyelesaikan pengembangan pembangkit listrik sebesar 1.589,9 Megawatt (MW) yang tersebar di seluruh Indonesia, menunjukkan komitmennya dalam memperkuat infrastruktur kelistrikan nasional.