Potensinews.id – Tingkatkan profesionalisme desa, Pemkab Pesawaran gelar Capacity Building di Bintan.
Pemerintah Kabupaten Pesawaran terus berkomitmen dalam memperkuat pembangunan desa dan membuka akses ekonomi regional.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan profesionalisme dan daya saing pemerintahan desa, Pemkab Pesawaran menyelenggarakan kegiatan Capacity Building bagi seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Pesawaran di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, pada 25–28 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama dan capacity building antar daerah yang dilakukan oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, dan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.
Penandatanganan tersebut turut didampingi oleh Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona di Marriott Hotel Harbour Bay, Kota Batam, pada Juni 2025.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Pesawaran, Nur Asikin, mengatakan bahwa penguatan posisi dan kewenangan desa merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 dan Permendes PDT RI Nomor 2 Tahun 2024 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2025.
“Peningkatan kapasitas kepala desa sangat penting agar mampu menjawab tantangan pelayanan publik, pengelolaan keuangan, dan ketahanan pangan, terutama dalam menghadapi dinamika perubahan iklim,” kata Nur Asikin, Senin, 28 Juli 2025.
Ia menambahkan, desa harus menjadi aktor utama pembangunan lokal yang terhubung dengan isu global.
“Kita butuh Kepala Desa yang visioner, tangguh, dan mampu mendorong kemandirian masyarakat,” ujarnya.
Nur Asikin menjelaskan, kegiatan ini juga sejalan dengan strategi pembangunan ekonomi daerah yang lebih luas.
Melalui Nota Kesepahaman (MoU) antara Provinsi Lampung, Kepri, Jawa Tengah, dan Maluku Utara, kerja sama tersebut diarahkan untuk membangun rantai pasok regional yang terintegrasi.
“Dalam skema ini, Lampung mengandalkan kekuatan di bidang hortikultura dan peternakan, Kepri berperan sebagai gerbang ekspor ke Singapura dan Johor, sedangkan Jawa Tengah dan Maluku Utara menyokong dengan produksi pangan dan sumber daya kelautan,” jelasnya.
“Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi UMKM dan petani Lampung untuk menjangkau pasar luar negeri secara lebih terstruktur, dengan dukungan tim teknis lintas OPD dan BUMD,” katanya lagi.
Kegiatan Capacity Building ini menjadi langkah nyata membangun fondasi desa yang kuat, sekaligus bagian dari strategi daerah untuk mengangkat potensi lokal ke level regional dan global.
Dengan sinergi antara penguatan kelembagaan desa dan ekspansi akses ekspor, Pesawaran menegaskan diri sebagai daerah yang tidak hanya membangun dari bawah, tetapi juga menatap pasar dunia.
“Hal ini merupakan upaya berkelanjutan dalam rangka memberikan dukungan besar untuk memperkuat posisi Desa agar mampu profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab dalam rangka meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa,” ungkap Nur Asikin.
Menurutnya, peluang besar desa sebagai sokoguru kemandirian bangsa dan negara bahkan telah menjadi salah satu grand design fundamental dalam pemerintahan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, dengan diamanahkannya desa melalui Keputusan Menteri Desa PDT RI Nomor 3 Tahun 2025 tentang Panduan Penggunaan Dana Desa (DD) Untuk Ketahanan Pangan Dalam Mendukung Swasembada Pangan.
Dengan demikian, desa berkesempatan besar mengelola potensi lokal unggulan desa berbasis partisipasi dan pemberdayaan.
Respon sangat baik disampaikan seluruh Kepala Desa di Kabupaten Pesawaran, di antaranya Hermansyah (Kades Bogorejo), Rio Remota (Kades Hanura), dan Ahmad Salim (Kades Pulau Pahawang).
Mereka mengungkapkan bahwa kegiatan capacity building ini menambah wawasan keilmuan pengelolaan potensi desa, perencanaan keuangan, sekaligus menjadi stimulus pemacu pembangunan desa.