Potensinews.id – Lestarikan terumbu karang Pahawang, dosen ITERA latih warga gunakan coral Tree Nursery.
Tim dosen Program Studi Biologi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggelar pelatihan pembuatan Coral Tree Nursery (CTN) di Dusun Kalangan, Desa Pahawang, Kabupaten Pesawaran, pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk merestorasi terumbu karang di kawasan wisata bahari tersebut dengan melibatkan partisipasi aktif nelayan dan pemandu wisata setempat.
Novriadi, M.Si., ketua tim pengabdian, menjelaskan bahwa pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kondisi terumbu karang di Pahawang yang mengalami degradasi akibat aktivitas penangkapan ikan yang merusak dan tingginya tekanan pariwisata.
“Data nasional menunjukkan hanya 7% terumbu karang Indonesia yang dalam kondisi sangat baik. Di Pahawang, kerusakan dipicu oleh penangkapan ikan destruktif dan tekanan wisata,” ujar Novriadi di hadapan 20 peserta pelatihan.
Tim dosen ITERA yang beranggotakan Yanti Ariyanti, M.Si., Nurul Addha, S.Si., M.A., dan Jeane Siswitasari Mulyana, S.Si., M.Si. memperkenalkan metode Vertical Artificial Reef (VAR) untuk CTN. Metode ini dipilih karena teknologinya sederhana dan bahan-bahannya mudah didapatkan, seperti pipa PVC, kawat stainless, dan pemberat semen.
Yanti Ariyanti menuturkan bahwa metode VAR menawarkan efisiensi ruang dengan membudidayakan karang secara vertikal di kedalaman 8–10 meter.
“CTN memungkinkan pembibitan 50–100 fragmen karang sekaligus,” jelasnya.
Selain itu, metode ini dianggap ramah lingkungan karena mengurangi pengambilan bibit karang langsung dari alam.
Pelatihan ini terbagi menjadi tiga sesi: sosialisasi, praktik langsung perakitan CTN, dan simulasi pemasangan di perairan. Salah satu nelayan peserta, Nawawi, mengapresiasi pelatihan tersebut.
“Kami diajarkan dari nol sampai bisa pasang sendiri. Ini sangat membantu karena bahan-bahannya mudah didapat,” katanya.
Kepala Dusun Kalangan menyambut baik inisiatif ITERA ini.
Ia berharap program ini tidak hanya memulihkan terumbu karang, tetapi juga membuka peluang ekowisata baru, seperti program adopsi karang bagi wisatawan.
Ke depannya, tim ITERA berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan rutin untuk memantau pertumbuhan karang.
Mereka juga akan bekerja sama dengan kelompok sadar wisata setempat untuk memastikan keberlanjutan program restorasi ini.