BERITA

Kolaborasi ITERA dan KWT Sekar Transad: Solusi Tepung Pisang Tahan Cuaca

×

Kolaborasi ITERA dan KWT Sekar Transad: Solusi Tepung Pisang Tahan Cuaca

Sebarkan artikel ini
Para dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian ITERA bersama anggota KWT Sekar Transad berfoto di depan alat pengering modern Solar Dome Dryer usai acara serah terima di Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Senin (11/8/2025).
Para dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian ITERA bersama anggota KWT Sekar Transad berfoto di depan alat pengering modern Solar Dome Dryer usai acara serah terima di Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Senin (11/8/2025). Dok: Ist

Potensinews.id — Senyum lega bercampur haru mewarnai wajah para anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Transad di Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Senin (11/8/2025). Permasalahan utama yang selama ini menghambat produksi tepung pisang mereka akhirnya menemukan jawaban.

Tim dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIP) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menyerahkan satu unit Solar Dome Dryer, alat pengering modern yang dirancang untuk mengatasi hambatan pengeringan di musim hujan. Penyerahan ini menjadi puncak dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema hibah Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) BIMA.

Selama ini, KWT Sekar Transad—yang menjadi tumpuan ekonomi puluhan keluarga—sering mengalami kendala serius saat cuaca tak bersahabat. Proses pengeringan irisan pisang yang mengandalkan panas matahari langsung menjadi tidak efektif, memperlambat produksi, bahkan membuat bahan baku membusuk.

Baca Juga:  PMII Polinela Sukses Gelar Kelas Digital Marketing, Bekali Mahasiswa Keterampilan Era Digital

“Potensi usaha tepung pisang di sini sangat besar, namun ada satu mata rantai produksi yang sangat rentan, yaitu pengeringan. Kami hadir untuk memutus kerentanan tersebut,” ujar Ketua Tim PKM ITERA, Deni Subara, Ph.D.

Menurutnya, teknologi Solar Dome Dryer menjadikan proses pengeringan lebih cepat, higienis, dan tidak lagi tergantung cuaca. Alat ini bekerja dengan prinsip efek rumah kaca, memerangkap panas matahari secara optimal sekaligus melindungi produk dari hujan, debu, dan serangga.

Ketua KWT Sekar Transad, Nur Cahyaningsih, tak dapat menyembunyikan rasa gembiranya.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada tim dosen ITERA. Kalau dulu mendung saja sudah cemas, sekarang kami bisa terus produksi dengan tenang. Ini bukan hanya bantuan alat, tapi juga penyemangat bagi kami untuk terus maju,” ungkapnya.

Baca Juga:  Serunya Liburan Akhir Pekan di Lampung Walk

Inovasi ini mendapat sambutan hangat dari berbagai KWT lain di Desa Bandar Agung yang turut hadir dalam acara serah terima. Kepala Desa Bandar Agung, Slamet Sutopo, menilai kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat ini adalah contoh nyata solusi berbasis ilmu pengetahuan.

“Kehadiran ITERA membawa teknologi yang benar-benar kami butuhkan. Semoga menjadi inspirasi bagi semua pelaku usaha di desa kami,” ujarnya.

Dengan teknologi baru ini, KWT Sekar Transad kini memiliki modal kuat untuk meningkatkan kapasitas, menjaga kualitas, dan memperluas jangkauan pasar tepung pisang mereka—membuka jalan menuju kesejahteraan yang lebih baik bagi warga.