Potensinews.id – Olah limbah kelapa sawit, PLN Nusantara Power luncurkan BioCNG untuk PLTGU Belawan.
PT PLN Nusantara Power (PLN NP) meluncurkan inovasi pertama di Indonesia dengan mengaplikasikan Bio Compressed Natural Gas (BioCNG) sebagai bahan bakar alternatif (cofiring) pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen PLN NP dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
BioCNG yang digunakan berasal dari pemanfaatan limbah kelapa sawit di Sumatera Utara.
Penerapan inovasi ini secara resmi diluncurkan pada Jumat, 15 Agustus 2025 dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, serta Direktur Teknologi, Enjiniring, dan Keberlanjutan PT PLN (Persero), E. Haryadi.
Dalam sambutannya, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyampaikan apresiasi atas inovasi tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi cofiring BioCNG pertama di Indonesia oleh PLN Nusantara Power ini sebagai upaya membangun energi baru terbarukan (EBT) di sektor pembangkitan,” kata Eniya.
Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan capaian bauran EBT nasional yang mencapai 14,5% pada semester I tahun ini.
Senada dengan itu, E. Haryadi dari PLN (Persero) menyatakan bahwa peluncuran BioCNG ini merupakan aksi nyata dalam mempercepat target NZE.
“Melalui integrasi BioCNG sebagai bahan bakar alternatif, PLN berhasil mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan sekaligus mendayagunakan limbah organik menjadi energi bersih,” jelasnya.
Ia juga menyebut inisiatif ini sebagai praktik ekonomi sirkular yang memberikan manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Indonesia, sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk mengolah limbahnya menjadi BioCNG, yang dianggap sebagai solusi energi terbarukan dan ramah lingkungan.
BioCNG yang berasal dari pengolahan limbah cair kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME) dapat menjadi pengganti LNG yang harganya fluktuatif.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa melalui cofiring BioCNG ini, PLN NP melakukan pembuktian teknis penggunaan bahan bakar alternatif.
“Melalui cofiring BioCNG, kami melihat potensi dari limbah kelapa sawit yang bisa digunakan menjadi biomassa. Kami kalkulasi potensi ke depan listrik yang dihasilkan dari BioCNG ini cukup besar,” tutur Ruly.
Ia juga menambahkan, langkah ini dilakukan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan efisiensi energi yang berdampak signifikan pada kualitas udara dan emisi karbon yang lebih rendah.
PLTGU Belawan sendiri memiliki total kapasitas 1.184 MW dan berkontribusi penting pada sistem kelistrikan Sumatera. Inisiatif cofiring BioCNG ini diharapkan dapat menambah capaian cofiring biomassa yang pada tahun 2024 mencapai 854 ribu MWh.
PLN NP berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung upaya dekarbonisasi, mempercepat transisi energi bersih, serta menciptakan sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi Indonesia.