Potensinews.id – Dugaan penyelewengan Dana Desa di Tunas Jaya, proyek BUMTi diduga untuk keuntungan pribadi.
Penggunaan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025 untuk Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMTi) Maju Jaya di Tiyuh Tunas Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), menuai sorotan.
Proyek pembangunan kandang ayam dan sumur bor yang bertujuan untuk BUMTi ini disinyalir bermasalah dan diduga dijadikan lahan untuk meraup keuntungan pribadi oleh oknum aparatur tiyuh.
Berdasarkan investigasi, proyek tersebut berdiri di atas tanah pribadi milik salah satu aparatur tiyuh.
Kondisi material yang digunakan juga dipertanyakan karena diduga berasal dari barang-barang bekas pakai yang sudah berkarat dan rusak di beberapa bagian.
Kejanggalan lain yang ditemukan adalah tidak adanya papan nama proyek, yang seharusnya dipasang sebagai bentuk transparansi penggunaan anggaran desa.
Saat dikonfirmasi, Juru Tulis Tiyuh Tunas Jaya, Margono, memberikan pernyataan mengejutkan melalui pesan WhatsApp.
Ia menyebutkan bahwa mengambil keuntungan dari proyek pembangunan desa adalah hal yang biasa terjadi.
“Tidak apa-apa dari proyek itu ada keuntungan Rp2 sampai Rp3 juta satu proyek itu tidak apa-apa, satu hal yang wajar, yang penting tidak lebih harga satuan daerah,” ungkap Margono, Selasa, 26 Agustus 2025.
Pernyataan ini sontak menimbulkan asumsi publik bahwa setiap proyek pembangunan di Tiyuh Tunas Jaya dijadikan modus untuk memperkaya diri menggunakan anggaran negara.
Pernyataan tersebut juga secara tidak langsung mengindikasikan adanya praktik curang yang merugikan keuangan desa.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Tiyuh Tunas Jaya, Yani, belum memberikan tanggapan. Ia seolah menghindar dan menolak untuk dikonfirmasi terkait dugaan penyelewengan dana desa dan pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh bawahannya.
Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya masalah serius dalam pengelolaan Dana Desa di Tiyuh Tunas Jaya.
