Potensinews.id – Perjudian dan narkoba resahkan warga Karo, aparat diharap bertindak.
Masyarakat Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengeluhkan maraknya aktivitas perjudian dan peredaran narkoba yang dinilai merusak citra daerah sebagai destinasi wisata.
Warga mengaku resah dan khawatir akan dampak negatifnya terhadap generasi muda.
Keluhan ini disampaikan oleh beberapa warga Kabanjahe. Seorang warga bermarga Tarigan merasa kesal dan menyayangkan minimnya perhatian dari aparat keamanan.
“Kami sebagai orang tua sangatlah khawatir dengan anak-anak kami. Kenapa tidak ada perhatian dari aparat keamanan, khususnya Polres Tanah Karo, dan juga Bupati/Wakil Bupati Karo?,” ujarnya pada Senin, 25 Agustus 2025.
Hal serupa juga disampaikan warga bermarga Sembiring, yang mempertanyakan sikap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum (APH).
Ia menyebut lokasi perjudian seperti judi tembak ikan dan dadu kopyok kerap menjadi tempat peredaran narkoba.
.”Di mana ada perjudian, pasti ada peredaran narkoba. Itu sudah sejalan,” tambahnya.
Menanggapi keresahan warga, Serikat Praktisi Media Indonesia (SPMI) Kabupaten Karo melakukan pemantauan di lapangan dan menemukan sejumlah lokasi perjudian serta “barak narkoba” yang beroperasi secara terbuka. Kondisi ini menimbulkan dugaan adanya pembiaran oleh pihak-pihak tertentu.
“Aneh tapi nyata, sangat jelas dan terbuka dan bukan rahasia lagi tentang perjudian dan peredaran narkotika yang ada di seputaran Kabupaten Karo,” kata Ketua DPD SPMI Kabupaten Karo, Sitta H. Gurning, saat jumpa pers di Kabanjahe pada Selasa, 26 Agustus 2025.
SPMI berharap agar Polres Tanah Karo yang dipimpin oleh AKBP Eko Yulianto, S.H., S.I.K., M.M., M.Tr. Opsla segera mengambil tindakan tegas.
Selain itu, mereka juga meminta Pemerintahan Kabupaten Karonyang dipimpin Bupati Brigjen Pol (Purn) Dr. dr. Antonius Ginting untuk ikut peduli dan membuat kebijakan dalam memberantas masalah ini.
“Kami berharap informasi ini bisa sampai ke telinga Polres Karo dan Bupati Karo. Mereka harus segera mengambil tindakan tegas demi nama baik pemerintah, lintas agama, dan institusi Polri,” pungkas Sitta.
