Potensinews.id — Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan modern, ada sosok perempuan yang dengan ketulusan hati mendedikasikan dirinya untuk membantu umat menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Ia adalah Hj. Jumiah, pemilik Ajwa Tour & Travel Umroh, yang baru saja menggelar manasik umroh bagi 24 jamaah di Pendopo kediamannya, Jalan Lintas Sumatera, Kembang Tanjung, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara.
Kegiatan manasik yang berlangsung penuh kekhidmatan itu bukan sekadar pembekalan teknis, tetapi juga sarana memperkuat niat dan kesiapan rohani para calon jamaah yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 25 Oktober mendatang.
Dengan wajah teduh dan penuh kehangatan, Hj. Jumiah menyambut satu per satu jamaah yang hadir. Baginya, manasik bukan hanya ritual pra-keberangkatan, melainkan bentuk tanggung jawab moral dan spiritual sebagai penyelenggara perjalanan ibadah.
“Kami ingin jamaah memahami makna setiap langkah dalam ibadah umroh. Tidak sekadar berangkat, tapi benar-benar menghayati. Karena umroh bukan perjalanan biasa, ini adalah perjalanan hati menuju Allah,” ungkap Hj. Jumiah penuh haru.
Selama kegiatan, para jamaah mendapatkan bimbingan langsung dari ustadz dan ustadzah pendamping yang menjelaskan tata cara thawaf, sa’i, hingga doa-doa selama beribadah. Suasana hangat dan kekeluargaan tampak begitu terasa, mempererat hubungan antarjamaah yang akan berangkat bersama dalam satu rombongan suci.
Bagi Hj. Jumiah, mengelola usaha travel umroh bukan sekadar bisnis, melainkan panggilan hati. Sejak mendirikan Ajwa Tour & Travel, ia berkomitmen menjadikannya bukan hanya penyedia layanan perjalanan, tetapi juga wadah pembinaan rohani bagi umat.
“Pelayanan terbaik itu bukan soal kemewahan, tapi tentang keikhlasan. Kami ingin jamaah merasa seperti keluarga sendiri. Karena ketika mereka berangkat dengan hati tenang, insyaallah ibadahnya pun lebih khusyuk,” ujarnya tulus.
Ketekunan dan dedikasi Hj. Jumiah kini berbuah kepercayaan masyarakat. Banyak warga Lampung Utara memilih Ajwa Tour bukan hanya karena fasilitasnya yang lengkap, tetapi juga karena sentuhan personal dan kehangatan pelayanan yang ia tanamkan dalam setiap proses keberangkatan jamaah.
Kegiatan manasik ditutup dengan doa bersama dan pesan haru, agar seluruh jamaah diberi kelancaran, kesehatan, serta keberkahan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.
“Kami berharap semua jamaah bisa pulang dengan membawa gelar umroh yang mabrur. Itu adalah kebahagiaan terbesar bagi kami,” tutur Hj. Jumiah.
Dengan semangat keikhlasan dan ketulusan, Hj. Jumiah membuktikan bahwa bisnis yang dijalankan dengan hati tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi ladang amal dan inspirasi bagi banyak orang. Ia adalah contoh nyata bahwa seorang perempuan dapat menjadi penggerak kebaikan dan pembimbing spiritual, yang mengantarkan sesama menuju perjalanan suci penuh makna.
