PLN

Dukung Pertanian Berkelanjutan, PLN NP Pacitan Olah 3,5 Ton FABA Jadi Kompos Organo-Mineral

×

Dukung Pertanian Berkelanjutan, PLN NP Pacitan Olah 3,5 Ton FABA Jadi Kompos Organo-Mineral

Sebarkan artikel ini
Dukung Pertanian Berkelanjutan, PLN NP Pacitan Olah 3,5 Ton FABA Jadi Kompos Organo-Mineral
Foto landscape Unit Pembangkit Pacitan berkapasitas 2 x 315 MW yang berlokasi di Desa Sukorejo, Kecamantan Sudimoro, Kabupaten Pacitan. UP Pacitan menjadi salah satu tulang punggung penopang kelistrikan di Jawa Timur. | Ist

Potensinews.id – PLN Nusantara Power (PLN NP) Unit Pembangkitan (UP) Pacitan berhasil mengimplementasikan circular economy dengan memanfaatkan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) menjadi kompos organo-mineral.

Pupuk hasil olahan ini digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah di lahan pertanian seluas 6,5 hektare di wilayah Pacitan, Jawa Timur.

Program ini merupakan bagian dari komitmen PLN NP dalam mendukung pertanian berkelanjutan sekaligus targetNet Zero Emission* (NZE) 2060.

FABA, yang merupakan limbah non-B3, terbukti mengandung mineral penting seperti kalsium dan silika yang mampu meningkatkan pH dan memperbaiki struktur tanah.

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyatakan bahwa program ini potensial untuk direplikasi di unit pembangkit PLN NP lainnya.

Baca Juga:  UP Bandarlampung Raih Prestasi Gemilang, Sabet Penghargaan PLTA Luar Jawa Terbaik

“Kami sedang menginisiasi program ini dapat direplikasi di unit pembangkitan lain, sehingga pemanfaatan FABA bukan saja menjadi produk konstruksi, namun juga sebagai sumber daya baru untuk pertanian dan mendukung ketahanan pangan,” ujar Ruly, Selasa, 14 Oktober 2025.

Senior Manajer UP Pacitan, Munif, menambahkan bahwa total kompos FABA yang telah diolah dan dimanfaatkan mencapai 3,5 ton.

Lahan penerima manfaat, yang tersebar di Desa Cokro Kembang dan lahan milik Kodim 0801 Pacitan, ditanami berbagai komoditas seperti pepaya, jagung, kacang, cabai, dan pisang.

Kegiatan ini melibatkan petani binaan dan didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) setempat.

Hasil uji awal menunjukkan peningkatan kesuburan dan produktivitas tanaman hingga 15–20% dibandingkan lahan yang tidak menggunakan kompos FABA.

Baca Juga:  Madas Nusantara Gelar Konsolidasi di Surabaya, Targetkan Pembentukan di Seluruh Jawa Timur

Pemanfaatan FABA sebagai pupuk ini sejalan dengan implementasi Permen LHK No. 21 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Limbah Non-B3 dan memperkuat inovasi PLN NP dalam mengelola lingkungan.