Potensinews.id — Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) terus mendorong transformasi fundamental dalam dunia pendidikan melalui sosialisasi “Lima Pilar Pendidikan Karakter” serta Program Tubaba Berkurban.
Kegiatan yang berlangsung di Aula SMKN 1 Tulang Bawang Tengah, Kamis (23/10/2025), ini dihadiri oleh para tenaga pendidik dan kepala sekolah se-Tubaba, dengan fokus utama pada pembentukan karakter siswa — bukan sekadar transfer ilmu pengetahuan.
Dalam arahannya, Bupati Tulang Bawang Barat, Ir. Novriwan Jaya, S.P., menegaskan bahwa pembentukan karakter merupakan langkah krusial dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Visi Indonesia Emas 2045.
“Kita telah bertahun-tahun mengajar anak-anak agar pintar, tetapi kehilangan waktu untuk mendidik karakter mereka. Akibatnya, kita masih tertinggal. Hari ini tugas kita bukan hanya membuat anak jadi insinyur atau dokter, tetapi membentuk karakter mereka,” tegas Bupati Novriwan.
Bupati menjelaskan, terdapat lima pilar pendidikan karakter yang menjadi landasan pembinaan di dunia pendidikan Tubaba, yaitu:
-
Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya.
-
Disiplin.
-
Sopan santun.
-
Bekerja sama, kompak, dan bersatu.
-
Cinta tanah air dan peduli lingkungan.
Meski terdiri dari lima pilar, Novriwan menekankan bahwa seluruh nilai tersebut bermuara pada satu kata kunci: disiplin.
“Kita bisa padatkan kelima pilar itu menjadi satu kata: Disiplin. Karena tanpa disiplin, tidak akan ada karakter yang kuat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa penerapan disiplin harus dimulai dari pembiasaan sederhana (habit forming), seperti latihan baris-berbaris setiap pagi, membiasakan salim atau menghormati guru, serta menjaga kebersihan dan keteraturan diri. Dalam hal ini, guru memiliki peran sentral sebagai teladan dan penggerak utama pembentukan karakter siswa.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra), Nurkholis Majid, S.IP., M.M., menjelaskan bahwa Program Tubaba Berkurban merupakan implementasi nyata dari pilar Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya.
Program ini lahir dari himbauan Bupati Tubaba dan selaras dengan pesan dalam surat Al-Kausar, yang menyerukan umat untuk salat dan berkurban. Nurkholis menegaskan, program ini bersifat sunnah muakkad (sangat dianjurkan), namun memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas bagi masyarakat.
“Program ini dirancang agar perputaran ekonomi tetap berada di Tubaba. Hasil dari masyarakat Tubaba, kembali lagi untuk masyarakat Tubaba,” jelasnya.
Partisipasi dalam Program Tubaba Berkurban pun terus meningkat signifikan. Pada tahun 2024, jumlah peserta mencapai 250 pegawai, naik dari 146 peserta pada tahun pertama pelaksanaannya.
“Tidak ada orang yang miskin karena sedekah. Janji Allah adalah melipatgandakan. Mari kita bersama membangun kesejahteraan melalui ibadah kurban dan inovasi,” pungkas Nurkholis Majid.












