Potensinews.id — Warga Indonesia kini resmi dinobatkan sebagai pengguna ponsel untuk internetan nomor satu di dunia. Berdasarkan Digital 2025 Global Overview Report, sebanyak 98,7% masyarakat Indonesia berusia 16 tahun ke atas menggunakan ponsel untuk mengakses internet, melampaui Filipina dan Afrika Selatan yang sama-sama mencatat angka 98,5%. Artinya, hampir setiap warga Indonesia memanfaatkan teknologi digital. Namun, pertanyaannya: apakah hal ini menjadi pertanda baik, atau justru membawa dampak buruk?
Secara demografis, perempuan usia 16–24 tahun menjadi kelompok yang paling sering mengakses internet lewat ponsel, dengan durasi mencapai 4 jam 44 menit per hari. Sementara itu, laki-laki usia 25–44 tahun lebih banyak menggunakan komputer untuk mengakses internet, meski waktunya tidak sepanjang pengguna ponsel. Fakta ini menunjukkan betapa tingginya ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap gawai.
Cara Cerdas Menggunakan Teknologi
Teknologi sejatinya membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, jika tidak digunakan dengan bijak, teknologi juga dapat menjadi ancaman — mulai dari cyberbullying, penyebaran hoaks, hingga kecanduan gawai yang menggerus produktivitas. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola penggunaan teknologi dengan cerdas. Berikut tiga cara yang dapat diterapkan:
1. Manfaatkan Teknologi untuk Pengembangan Diri
Di era digital, berbagai informasi dan pengetahuan dapat diakses dengan mudah. Kita dapat mengikuti kelas daring, webinar, atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengembangan diri. Bahkan, dengan bertanya di forum atau platform terpercaya, kita bisa memperluas wawasan dan menambah kemampuan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
2. Gunakan Teknologi untuk Meningkatkan Produktivitas
Teknologi tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga peluang untuk berkarya dan menghasilkan. Melalui media sosial atau platform digital lainnya, siapa pun dapat membangun usaha, memperluas jaringan, serta menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus bergantung pada lapangan kerja formal. Teknologi membuka ruang bagi kreativitas dan kemandirian ekonomi.
3. Tetapkan Batasan dan Jaga Keamanan Digital
Sebanyak apa pun manfaat teknologi, pengalaman nyata di dunia fisik tetap penting. Manajemen waktu menjadi kunci agar kita tidak tenggelam dalam arus digitalisasi. Selain itu, keamanan data pribadi juga harus diperhatikan. Hindari mengakses situs ilegal atau membagikan informasi sensitif di platform yang tidak terpercaya.
Ingatlah, di era ini bukan hanya kita yang mempelajari teknologi, tetapi teknologi juga mempelajari kita. Karena itu, penting untuk menetapkan batasan dalam penggunaannya, agar teknologi tetap menjadi alat bantu, bukan pengendali hidup kita.
Penulis: Dwi Wahyuning Tyas, Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung












