Berita

BEM Unila Kecam Perilaku Oknum Dewan dalam Cekcok dengan Mahasiswa, Desak Pemeriksaan Etik

×

BEM Unila Kecam Perilaku Oknum Dewan dalam Cekcok dengan Mahasiswa, Desak Pemeriksaan Etik

Sebarkan artikel ini
BEM Unila Kecam Perilaku Oknum Dewan dalam Cekcok dengan Mahasiswa, Desak Pemeriksaan Etik
Ketua BEM KBM Universitas Lampung, M. Ammar Fauzan, memberikan pernyataan sikap terkait insiden cekcok antara mahasiswa dan oknum anggota DPRD Lampung Tengah, Minggu (2/11/2025). Dok: Ist

Potensinews.id — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) mengecam keras tindakan tidak etis yang dilakukan oknum anggota DPRD Lampung Tengah dalam insiden cekcok dengan mahasiswa di Way Halim Permai, Bandar Lampung, Jumat (31/10/2025). BEM menilai sikap arogan tersebut mencederai etika pejabat publik serta mencoreng marwah lembaga legislatif.

Ketua BEM KBM Unila, M. Ammar Fauzan, menyebut kalimat “saya anggota” yang terekam dalam video viral sebagai bentuk penyalahgunaan status dan simbol kekuasaan.

“Ucapan itu, disertai perilaku tidak pantas, menunjukkan mentalitas feodal yang masih melekat pada sebagian pejabat publik. Jabatan seharusnya dijalankan dengan rendah hati, bukan digunakan untuk menunjukkan superioritas,” ujar Ammar dalam rilis resmi, Minggu (2/11/2025).

Baca Juga:  Unila Sampaikan Pernyataan Sikap Terkait Oknum Mahasiswa Mengaku BEM Unila 2023

Menurutnya, insiden tersebut bukan sekadar adu mulut, melainkan cerminan krisis moral dan integritas pejabat daerah. Ia menilai oknum dewan yang seharusnya menjadi teladan justru ikut memprovokasi situasi dan merusak citra DPRD sebagai representasi rakyat.

BEM mendesak Badan Kehormatan DPRD Lampung Tengah segera melakukan pemeriksaan etik secara transparan. “Setiap anggota dewan terikat kode etik. Jika dibiarkan, budaya kekuasaan yang korosif justru akan semakin menguat,” tegasnya.

BEM juga meminta DPD PDI Perjuangan Lampung untuk mengevaluasi dan memberikan sanksi tegas kepada oknum kader yang bersangkutan, mengingat tindakan arogan tersebut dinilai bertentangan dengan nilai kerakyatan yang diusung partai.

“Tidak ada ruang bagi pejabat publik bermental preman yang menjadikan jabatan sebagai tameng untuk mengintimidasi masyarakat, apalagi mahasiswa,” lanjut Ammar.

Baca Juga:  Terlapor Bantah Jadi Penyebab Cekcok dengan Mahasiswa, Klaim Justru Dimaki

BEM KBM Unila menegaskan akan mengawal kasus ini hingga ada pertanggungjawaban jelas dari pihak terkait dan meminta sikap resmi dari DPRD Lampung Tengah serta DPD PDIP Lampung.

“Mahasiswa bukan musuh pejabat publik. Kami bagian dari rakyat yang kritis dan peduli. Tindakan intimidatif hanya menunjukkan ketakutan terhadap suara rakyat,” tutupnya.