Berita

BMKG Ingatkan Potensi Gempa Megathrust, Lampung Masuk Zona Rawan Selat Sunda

×

BMKG Ingatkan Potensi Gempa Megathrust, Lampung Masuk Zona Rawan Selat Sunda

Sebarkan artikel ini
BMKG Ingatkan Potensi Gempa Megathrust, Lampung Masuk Zona Rawan Selat Sunda
Peta lokasi Selat Sunda yang menjadi titik rawan aktivitas megathrust antara Pulau Sumatera dan Jawa. Kawasan ini tercatat sebagai salah satu zona seismik aktif di Indonesia yang berpotensi memicu gempa besar dan tsunami. (dok. Google Maps)

Potensinews.id — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)kembali menegaskan adanya potensi gempa kuat di wilayah Megathrust Selat Sunda serta Mentawai–Siberut. Berdasarkan kajian kegempaan, dua zona ini berpotensi memicu guncangan hingga magnitudo 8,7 hingga 8,9.

Informasi mengenai potensi gempa megathrust ini kembali viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Namun BMKG menekankan bahwa data tersebut bukan peringatan dini atau prediksi waktu kejadian gempa besar, melainkan penjelasan ilmiah mengenai kondisi tektonik wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut zona megathrust sudah lama dikenali para peneliti sebagai wilayah seismic gap atau area yang belum melepaskan energi gempa besar selama ratusan tahun.

Baca Juga:  Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengancam Lampung

Catatan sejarah menunjukkan, gempa besar di zona Tunjaman Nankai terakhir terjadi pada 1946 atau sekitar 78 tahun lalu. Sementara itu, gempa besar di Selat Sunda tercatat pada 1757, berjarak sekitar 267 tahun dari sekarang, dan di Mentawai–Siberut terakhir terjadi pada 1797, atau sekitar 227 tahun lalu. Kedua kawasan ini memiliki rentang waktu yang jauh lebih panjang dibandingkan zona Nankai, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius terkait kesiapsiagaan bencana.

Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan tepatnya gempa besar akan terjadi. Masyarakat diminta tetap tenang, tidak terpengaruh informasi menyesatkan, dan terus meningkatkan upaya mitigasi serta kesiapsiagaan.